
Pantau - Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan tertangkap kamera enggan menghampiri Menko Polhukam, Mahfud MD. Ia mlengos ketika rapat usai dan tidak bersalaman dengan Mahfud.
Dalam momentum tersebut, Arteria Dahlan yang mengenakan jas abu-abu hanya menghampiri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan bersalaman dengannya.
Setelah itu, Arteria Dahlan langsung meninggalkan ruang rapat Komisi III. Sementara, para anggota DPR lainnya masih bercakap-cakap dengan Mahfud MD.
Momentum ini menggelitik publik dan menduga adanya clash antara Arteria dan Mahfud. Pasalnya, dalam rapat sebelumnya pada Rabu (29/3/2023) lalu, keduanya sempat berdebat sengit.
Baca Juga: Arteria Dahlan yang Bungkam di Hadapan Sri Mulyani Bahas Polemik Rp349 Triliun
Mulanya, Mahfud menyindir pernyataan Arteria mengenai pemberian data oleh Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana kepada dirinya. Arteria berpendapat, hal itu melanggar aturan dalam Undang-Undang.
Namun, Mahfud membantah hal tersebut. Ia mengatakan, Kepala BIN kerap memberikan informasi intelijen kepada dirinya dan hal itu tidak masalah karena tidak dilarang dalam Undang-Undang.
"Coba saudara bilang pada Pak Budi Gunawan, Pak Budi Gunawan menurut UU, BIN bisa diancam 10 tahun, menurut Pasal 44. Kan persis yang saudara baca kepada saya," tantang Mahfud.
Menanggapi pernyataan tersebut, Arteria merasa tersinggung. Ia menganggap kerja kerasnya merintis karir sebagai wakil rakyat dari bawah tak sepantasnya dibenturkan dengan pejabat tinggi intelijen.
Baca Juga: Rapat Komisi III DPR Bersama Mahfud MD cs Berakhir Antiklimaks
“Saya karir dari kecil Prof, saya tidak pernah pakai fasilitas apa-apa, tiba-tiba Prof mencoba membenturkan saya dengan yang amat saya hormati Pak Budi Gunawan,” ujar Arteria.
Politisi PDIP itu menyayangkan pernyataan Mahfud MD, terlebih ia sangat menghormati Mahfud dan menganggap sebagai orang tua dan gurunya.
“Saya hormati Prof orang tua dan guru saya. Akhirnya saya putuskan itu dulu, betul Pak. Prof membunuh anak-anak yang Prof didik sendiri kalau begini caranya Prof,” imbuhnya.
Dalam momentum tersebut, Arteria Dahlan yang mengenakan jas abu-abu hanya menghampiri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan bersalaman dengannya.
Setelah itu, Arteria Dahlan langsung meninggalkan ruang rapat Komisi III. Sementara, para anggota DPR lainnya masih bercakap-cakap dengan Mahfud MD.
Momentum ini menggelitik publik dan menduga adanya clash antara Arteria dan Mahfud. Pasalnya, dalam rapat sebelumnya pada Rabu (29/3/2023) lalu, keduanya sempat berdebat sengit.
Baca Juga: Arteria Dahlan yang Bungkam di Hadapan Sri Mulyani Bahas Polemik Rp349 Triliun
Mulanya, Mahfud menyindir pernyataan Arteria mengenai pemberian data oleh Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana kepada dirinya. Arteria berpendapat, hal itu melanggar aturan dalam Undang-Undang.
Namun, Mahfud membantah hal tersebut. Ia mengatakan, Kepala BIN kerap memberikan informasi intelijen kepada dirinya dan hal itu tidak masalah karena tidak dilarang dalam Undang-Undang.
"Coba saudara bilang pada Pak Budi Gunawan, Pak Budi Gunawan menurut UU, BIN bisa diancam 10 tahun, menurut Pasal 44. Kan persis yang saudara baca kepada saya," tantang Mahfud.
Menanggapi pernyataan tersebut, Arteria merasa tersinggung. Ia menganggap kerja kerasnya merintis karir sebagai wakil rakyat dari bawah tak sepantasnya dibenturkan dengan pejabat tinggi intelijen.
Baca Juga: Rapat Komisi III DPR Bersama Mahfud MD cs Berakhir Antiklimaks
“Saya karir dari kecil Prof, saya tidak pernah pakai fasilitas apa-apa, tiba-tiba Prof mencoba membenturkan saya dengan yang amat saya hormati Pak Budi Gunawan,” ujar Arteria.
Politisi PDIP itu menyayangkan pernyataan Mahfud MD, terlebih ia sangat menghormati Mahfud dan menganggap sebagai orang tua dan gurunya.
“Saya hormati Prof orang tua dan guru saya. Akhirnya saya putuskan itu dulu, betul Pak. Prof membunuh anak-anak yang Prof didik sendiri kalau begini caranya Prof,” imbuhnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas