Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kesalnya OSO ke Wiranto yang Plin-plan soal "Kepemilikan" Partai Hanura

Oleh renalyaarifin
SHARE   :

Kesalnya OSO ke Wiranto yang Plin-plan soal "Kepemilikan" Partai Hanura
Pantau - Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang alias Oso mengungkapkan kekesalannya dengan Wiranto. Oso menceritakan bahwa saat Wiranto plin-plan soal kepemilikan Partai Hanura saat dirinya menjabat sebagai Menteri Polhukam

"Saya diminta diminta untuk menjadikan itu (Hanura) besar," kata Oso dikutip dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (4/5/2023).

Saat ditanya siapa yang meminta Oso untuk memimpin Hanura. Ia menjawab bahwa Wiranto lah yang meminta Oso membesarkan Hanura, namun Wiranto juga yag meminta kembali kepemilikan Hanura.

"Ya Wiranto sendiri," katanya.

Oso membeberkan bahwa Wiranto saat itu ingin menjabat sebagai Menko Polhukam namun ia harus melepaskan jabatan sebagai ketua umum partai. Namun, saat itu ada ketua umum partai yang naik menjadi menteri tanpa melepaskan jabatannya. Sehingga itu yang membuat Wiranto menarik kembali kepemilikan Hanura yang diberikan kepada Oso.

"Pokoknya prinsipnya bahwa dia turut minta kepada saya. Karena dia waktu itu enggak boleh merangkap, jadi kalau ingin menjadi Menko Polhukam itu harus dilepas. Nah itu, saya diundang bicara, saya bilang 'Saya mau kalau untuk kepentingan ini, dan saya akan dukung Pak Wiranto juga untuk apapun'. Tapi setelah tiba-tiba Ketum Golkar jadi menteri tidak melepaskan jabatannya sebagai Ketua Golkar ini ditarik kembali," jelas Oso.

"Dengan dalih bahwa saya membikin pakta integritas. Saya sudah bilang anda kan sudah tau sejak awal, bagaimana cara kehidupan saya, saya orang biasa yang bukan apa-apa. Tapi jangan coba-coba, setan mana pun mau menyakiti dan menyiksa diri saya itu akan saya lawan. Saya tidak peduli siapa," sambungnya.

Sebelumnya, Konflik antara Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) dan eks Dewan Pembina Hanura Wiranto makin memanas. Adu mulut di antara kedua pihak terus berlangsung hingga mundurnya Wiranto dari Wanbin Hanura.

Pertikaian antara OSO dan Wiranto itu bukanlah hal yang baru. Keduanya sudah berkonflik sejak Hanura pecah menjadi dua kubu, yakni kubu Manhattan dan kubu Ambhara, pada awal tahun lalu.

Keretakan hubungan OSO dan Wiranto mulai tercium saat Hanura mengalami konflik internal pada Januari 2018. Konflik internal itu hingga menyebabkan Hanura memiliki dua kepengurusan dengan dua ketum, yakni Marsekal Madya (Purn) Daryatmo dan Oesman Sapta Odang (OSO).

Kisruh bermula dari saling pecat antara Sekretaris Jendral DPP Hanura Syarifuddin Sudding--yang sekarang telah berpindah ke PAN dan OSO pada 15 Januari 2018. Hingga kemudian Sudding menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 18 Januari 2018 yang menghasilkan Daryatmo sebagai ketua umum.

Aksi saling pecat itu pun menyeret nama Wiranto, yang saat itu menjabat Ketua Dewan Pembina. Kubu Sudding, yang dikenal dengan kubu Hotel Ambhara, menyebut Wiranto mengetahui perihal pemecatan OSO.
Penulis :
renalyaarifin