
Pantau.com - Bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto dan Bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Sandiaga Uno menjatuhkan pilihannya kepada Purn Djoko Santoso untuk mengisi posisi Ketua Tim Kampanye Nasional koalisinya yang terdiri dari Partai Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat.
Djoko yang berlatar belakang militer dipandang kubu Prabowo mampu menjadi nakhoda untuk menggaet suara dalam kontestasi Pilpres 2019. Selain itu sosok Djoko juga dianggap mampu menjalin komunikasi dengan banyak orang dan bisa diterima semua kalangan.
Baca juga: Djoko Santoso Beberkan Strategi Pemenangan Prabowo-Sandi
Pria kelahiran Solo, 8 September 1952 ini masuk akademi militer pada tahun 1975. Ia mengawali karier militernya sebagai komandan Peleton 1 Yonif 121/ Macan Kumbang pada tahun 1976.
Seiring waktu dan prestasinya, karir militer Djoko terus meningkat, dan sempat menjabat sebagai Komandan Yonif Linud 330/Kostrad di tahun 1990.
Hingga pada tahun 2005 Djoko berhasil menempati posisi sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat hingga tahun 2007. Lepas dari jabatan Kasad, ia dipercaya Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menduduki posisi panglima TNI mulai 2007-2010.
Setelah pensiun, Djoko kemudian aktif di dunia politik dengan menjadi Dewan Pembina Partai Gerindra. Hingga akhirnya pada tanggal 14 Agustus 2018, secara lisan, ia ditunjuk oleh Prabowo Subianto untuk menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.
Baca juga: Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan, Djoko Santoso Siap Menangkan Prabowo-Sandi
"Prabowo menunjuk kemungkinan Djoko Santoso dan sempat menanyakan apakah beliau bersedia atau tidak. Tadi Djoko Santoso bersedia, tinggal nanti apakah keputusannya disepakati parpol koalisi atau tidak, akan dibahas," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo di kediaman Prabowo, Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2018.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi