Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Eks Kepala BIN Sebut Prabowo Sebagai Sosok Out Of The Box dan Punya Intelligence Quotient Tinggi

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Eks Kepala BIN Sebut Prabowo Sebagai Sosok Out Of The Box dan Punya Intelligence Quotient Tinggi
Pantau -  Eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menilai bahwa sosok Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang sekaligus Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu sebagai orang yang selalu menghormati rekan serta serta seniornya. Bahkan, Prabowo disebut selalu menjaga silaturahmi.

"Kehadiran Prabowo terus menghasilkan atmosfer yang berbeda di manapun dia berada," ucap AM Hendropriyono Eks Kepala BIN di tayangan akun YouTube, seperti yang dilihat Pantau.com, Jumat (30/6/2023).

Hendropriyono juga mengaku kerap menerima kunjungan Prabowo. Ia menjelaskan, dirinya bersama para senior selalu berdoa agar Prabowo sukses menjalankan pengabdiannya terhadap negara.

"Saya, teman-teman dan pada senior berdoa supaya dia sukses di dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa Indonesia,'' jelas Hendropriyono.

''Karena dia adalah orang yang penuh inisiatif dan juga orang yang punya pikiran out of the box, terobosan-terobosan dia untuk mencapai satu tujuan yang pasti," lanjutnya.

Kemudian Hendropriyono juga mengungkapkan, bahwa Prabowo Subianto memiliki nilai kecerdasan atau IQ yang sangat bagus sekali.

"Begini waktu itu saya sampaikan hasil test psikologi masa lampau. Ada dua tes yaitu kepribadian dan kecerdasan. Nilai kecerdasan Prabowo ini yang bagus sekali, tapi waktu itu memang tidak saya kemukakan, karena kan namanya juga sedang kampanye,'' ungkapnya.

''Hal-hal yang positif dari pesaing tidak saya sampaikan dong, karena sejatinya hasil psikotes dari waktu ke waktu terhadap seseorang pasti beda. Pada hasil psikotes berikutnya nilai Prabowo ternyata baik karena perbedaan dan kondisi dia waktu diperiksa," sambungnya.

Lalu, Hendropriyono mempertegas kalau Prabowo bukan psikopat seperti yang pernah dia sebut pada 2014 silam. Menurutnya, untuk menguji jiwa seseorang perlu perangkat tes yang lebih lengkap.

"Ya tidak lah, karena untuk menguji jiwa orang perlu perangkat tes yang lebih daripada sarana yang sederhana waktu itu," tegasnya.

 
Penulis :
Sofian Faiq