
Pantau - Bareskrim Polri menegaskan tidak ada personel Divhubinter Polri terlibat dalam kasus dugaan pemerasan terhadap warga negara Kanada menjadi buronan Interpol, Stephane Gagnon (50). Hingga saat ini tidak ada laporan atas kasus itu.
“Jadi tidak ada personel Divhubinter melakukan pemerasan. Jadi kalau ada yang mengatakan seperti itu kita tunggu laporannya. Saya ulangi, tidak ada personel Divhubinter yang melakukan pemerasan terhadap warga negara Kanada. Sekali lagi kalau ada laporan akan ditunggu, sampai sekarang belum ada laporan tersebut,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Ramadhan mengatakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap anggota Divhubinter merupakan bentuk tindak lanjut dari informasi dugaan pemerasan tersebut. Namun sampai saat belum ada bukti yang mengarah terlibatnya anggota di kasus itu.
“Ya diperiksa kan udah pasti, terkait itu menunjukkan bahwa kita peduli dengan informasi tersebut. Tentu untuk mengklarifikasi ya kan, pasti dilakukan pemeriksaan. Tapi sampai saat ini belum ada yang membuktikan bahwa personel Divhubinter itu melakukan tindak pidana pemerasan,” tuturnya.
Menurut Ramadhan, pihaknya akan menyampaikan ke publik jika ada temuan baru di kasus dugaan pemerasan WN Kanada tersebut.
“Nanti kalau ada perkembangan pemeriksaan atau bukti lain maka akan kita sampaikan dan termasuk siapa yang mengaku oknum tersebut,” tandasnya.
Sebelumnya, Polda Bali menegaskan personelnya tidak terlibat atas dugaan pemerasan terhadap WN Kanada buronan Interpol Stephane Gagnon. Kabid Humas Polda Bali Kombes Satake Bayu Setianto mengatakan oknum polisi yang dilaporkan kuasa hukum Gagnon merupakan oknum dari Mabes Polri.
"Personel dari Bali tidak ada. Laporannya adalah oknum yang diduga oknum dari Mabes Polri. Dua orang anggota polisi dan satu warga sipil juga," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Satake Bayu Setianto di Denpasar, Bali, seperti dikutip dari Antara, Senin (5/6/2023).
Satake mengatakan dua oknum polisi dan seorang warga sipil tersebut dilaporkan oleh kuasa hukum Gagnon karena diduga melakukan pemerasan dengan meminta sejumlah uang. Satake menyebut dua oknum polisi itu sedang menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri untuk dimintai keterangan.
“Jadi tidak ada personel Divhubinter melakukan pemerasan. Jadi kalau ada yang mengatakan seperti itu kita tunggu laporannya. Saya ulangi, tidak ada personel Divhubinter yang melakukan pemerasan terhadap warga negara Kanada. Sekali lagi kalau ada laporan akan ditunggu, sampai sekarang belum ada laporan tersebut,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Ramadhan mengatakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap anggota Divhubinter merupakan bentuk tindak lanjut dari informasi dugaan pemerasan tersebut. Namun sampai saat belum ada bukti yang mengarah terlibatnya anggota di kasus itu.
“Ya diperiksa kan udah pasti, terkait itu menunjukkan bahwa kita peduli dengan informasi tersebut. Tentu untuk mengklarifikasi ya kan, pasti dilakukan pemeriksaan. Tapi sampai saat ini belum ada yang membuktikan bahwa personel Divhubinter itu melakukan tindak pidana pemerasan,” tuturnya.
Menurut Ramadhan, pihaknya akan menyampaikan ke publik jika ada temuan baru di kasus dugaan pemerasan WN Kanada tersebut.
“Nanti kalau ada perkembangan pemeriksaan atau bukti lain maka akan kita sampaikan dan termasuk siapa yang mengaku oknum tersebut,” tandasnya.
Sebelumnya, Polda Bali menegaskan personelnya tidak terlibat atas dugaan pemerasan terhadap WN Kanada buronan Interpol Stephane Gagnon. Kabid Humas Polda Bali Kombes Satake Bayu Setianto mengatakan oknum polisi yang dilaporkan kuasa hukum Gagnon merupakan oknum dari Mabes Polri.
"Personel dari Bali tidak ada. Laporannya adalah oknum yang diduga oknum dari Mabes Polri. Dua orang anggota polisi dan satu warga sipil juga," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Satake Bayu Setianto di Denpasar, Bali, seperti dikutip dari Antara, Senin (5/6/2023).
Satake mengatakan dua oknum polisi dan seorang warga sipil tersebut dilaporkan oleh kuasa hukum Gagnon karena diduga melakukan pemerasan dengan meminta sejumlah uang. Satake menyebut dua oknum polisi itu sedang menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri untuk dimintai keterangan.
#Bareskrim Mabes Polri#Karo Penmas Divisi Humas Polri#Brigjen Ahmad Ramadhan#warga negara Kanada buronan Interpol#Stephane Gagnon (50).
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu