
Pantau - Pendeta Rumah Doa Cahaya Fajar Pengharapan Elison Lasse, menepis sebuah narasi yang beredar tentang pembubaran ibadah di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, oleh anggota TNI.
"Bahwa yang viral yang mengatakan adanya TNI yang membubarkan daripada peribadatan, saya sampaikan itu tidak benar, yang kenyataannya adalah keberadaan daripada TNI itu adalah untuk melerai daripada yang terjadi pada saat itu dan dalam kapasitasnya sebagai ketua RW di tempat itu," tegas Elison dalam sebuah video yang diberikan oleh Kapolsek Tambun Kompol Stanlly Soselisa, Rabu (21/6/2023).
Elison mengatakan, kasus pembubaran ibadah itu telah berakhir damai. Proses musyawarah melibatkan ketua RT setempat.
"Bahwa saat ini juga saya sampaikan persoalan ini telah diselesaikan kesalahpahaman antara saya sendiri dengan pak RT sudah diselesaikan dalam musyawarah hari ini," kata Elison.
Dirinya juga mengungkapkan, bahwa proses ibadah selanjut akan berjalan normal.
"Bahwa kegiatan pelaksanaan ibadah dilaksanakan seperti biasa," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya dengan narisi yang beredar, ada sebuah video, Selasa (20/6/2023), terlihat terjadi cekcok antara dua perempuan yang disebutkan sebagai jemaat dan seorang pria bertopi yang disebut sebagai ketua RT.
Keduanya saling membentak, bahkan menunjuk-nunjuk. Caci maki terus terjadi hingga seorang pria melerai ketiganya.
Dalam cuplikan video lainnya, terlihat wanita berbaju hitam yang dinarasikan jemaat berdiskusi dengan pria berbaju merah. Ia mempertanyakan mengapa menggelar ibadah harus meminta izin dahulu.
Kemudian, wanita tersebut mengaku telah melapor ke kantor desa. Lalu, pria berbaju merah mencoba menjawab pertanyaan wanita itu, tapi suaranya tidak terdengar.
"Bahwa yang viral yang mengatakan adanya TNI yang membubarkan daripada peribadatan, saya sampaikan itu tidak benar, yang kenyataannya adalah keberadaan daripada TNI itu adalah untuk melerai daripada yang terjadi pada saat itu dan dalam kapasitasnya sebagai ketua RW di tempat itu," tegas Elison dalam sebuah video yang diberikan oleh Kapolsek Tambun Kompol Stanlly Soselisa, Rabu (21/6/2023).
Elison mengatakan, kasus pembubaran ibadah itu telah berakhir damai. Proses musyawarah melibatkan ketua RT setempat.
"Bahwa saat ini juga saya sampaikan persoalan ini telah diselesaikan kesalahpahaman antara saya sendiri dengan pak RT sudah diselesaikan dalam musyawarah hari ini," kata Elison.
Dirinya juga mengungkapkan, bahwa proses ibadah selanjut akan berjalan normal.
"Bahwa kegiatan pelaksanaan ibadah dilaksanakan seperti biasa," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya dengan narisi yang beredar, ada sebuah video, Selasa (20/6/2023), terlihat terjadi cekcok antara dua perempuan yang disebutkan sebagai jemaat dan seorang pria bertopi yang disebut sebagai ketua RT.
Keduanya saling membentak, bahkan menunjuk-nunjuk. Caci maki terus terjadi hingga seorang pria melerai ketiganya.
Dalam cuplikan video lainnya, terlihat wanita berbaju hitam yang dinarasikan jemaat berdiskusi dengan pria berbaju merah. Ia mempertanyakan mengapa menggelar ibadah harus meminta izin dahulu.
Kemudian, wanita tersebut mengaku telah melapor ke kantor desa. Lalu, pria berbaju merah mencoba menjawab pertanyaan wanita itu, tapi suaranya tidak terdengar.
- Penulis :
- Sofian Faiq