
Pantau - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Muhammad Hidayat Nur Wahid (HNW), mengajak umat Islam untuk melanjutkan spirit Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah sehingga terciptanya rasa persatuan dan kesatuan pada saat tahun politik yang memberikan makna positif kehidupan.
"Kita sudah berkali-kali pemilu, seharusnya pemilu di tahun 2024 semakin baik, ceria, gembira, jauh dari intimidasi dan manipulasi," ucap HNW di Masjid Jami An Najah, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Lanjutnya, menurut HNW, suasana panas yang kerap dihadapi jelang pemilu akan dapat dikoreksi bila sikap toleran sebagaimana menyikapi perbedaan Idul Adha itu dapat terus dipertahankan dan dikembangkan.
“Bangsa ini semakin memahami tentang ukhuwah, toleransi, moderasi, dan ini penting untuk terus dikembangkan apalagi sekarang sudah masuk tahun politik," katanya.
HNW mensyukuri perbedaan penetapan jatuhnya Hari Raya Idul Adha tahun 2023 disikapi secara toleran dan tidak menghadirkan konflik maupun gesekan di kalangan umat Islam.
“Alhamdulillah, perbedaan yang ada, apalagi hanya bersifat furu’ (cabang tidak merupakan masalah inti) bisa disikapi secara proporsional, toleran, dan tidak diperbesar, malah tidak terulang lagi kasus penyelenggaraan shalat Idul Fitri sekalipun akhirnya dapat diatasi," pungkasnya.
Kemudian HNW juga berharap, jalinan ukhuwah, toleransi, dan hidup berdampingan bersama perlu dijaga sehingga suasana yang demikian membawa kegembiraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dirinya pun mengingatkan bahwa perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha disyariatkan oleh Rasululloh agar memberikan pemahaman bahwa dalam beragama terkandung pula kegembiraan, manfaat, maslahat, serta jalan untuk mendekatkan hubungan antara manusia dengan pencipta maupun antarsesama.
Sehingga, lanjut dia, tradisi yang terkait dengan keagamaan itu perlu dirawat, diteruskan, serta dikuatkan.
Bersamaan perayaan Idul Adha yang bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji, dia pun berharap para jamaah yang tengah menunaikan ibadah haji bisa menjadi haji yang mabrur.
“Mabrur bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara, sehingga doa mereka untuk kemaslahatan, diri, keluarga, umat, bangsa dan negara, juga dapat dikabulkan Allah SWT," tuturnya.
"Kita sudah berkali-kali pemilu, seharusnya pemilu di tahun 2024 semakin baik, ceria, gembira, jauh dari intimidasi dan manipulasi," ucap HNW di Masjid Jami An Najah, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Lanjutnya, menurut HNW, suasana panas yang kerap dihadapi jelang pemilu akan dapat dikoreksi bila sikap toleran sebagaimana menyikapi perbedaan Idul Adha itu dapat terus dipertahankan dan dikembangkan.
“Bangsa ini semakin memahami tentang ukhuwah, toleransi, moderasi, dan ini penting untuk terus dikembangkan apalagi sekarang sudah masuk tahun politik," katanya.
HNW mensyukuri perbedaan penetapan jatuhnya Hari Raya Idul Adha tahun 2023 disikapi secara toleran dan tidak menghadirkan konflik maupun gesekan di kalangan umat Islam.
“Alhamdulillah, perbedaan yang ada, apalagi hanya bersifat furu’ (cabang tidak merupakan masalah inti) bisa disikapi secara proporsional, toleran, dan tidak diperbesar, malah tidak terulang lagi kasus penyelenggaraan shalat Idul Fitri sekalipun akhirnya dapat diatasi," pungkasnya.
Kemudian HNW juga berharap, jalinan ukhuwah, toleransi, dan hidup berdampingan bersama perlu dijaga sehingga suasana yang demikian membawa kegembiraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dirinya pun mengingatkan bahwa perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha disyariatkan oleh Rasululloh agar memberikan pemahaman bahwa dalam beragama terkandung pula kegembiraan, manfaat, maslahat, serta jalan untuk mendekatkan hubungan antara manusia dengan pencipta maupun antarsesama.
Sehingga, lanjut dia, tradisi yang terkait dengan keagamaan itu perlu dirawat, diteruskan, serta dikuatkan.
Bersamaan perayaan Idul Adha yang bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji, dia pun berharap para jamaah yang tengah menunaikan ibadah haji bisa menjadi haji yang mabrur.
“Mabrur bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara, sehingga doa mereka untuk kemaslahatan, diri, keluarga, umat, bangsa dan negara, juga dapat dikabulkan Allah SWT," tuturnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq