Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Punya Peluang Besar Meraih Posisi 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia

Oleh Wira Kusuma
SHARE   :

Indonesia Punya Peluang Besar Meraih Posisi 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia
Foto: Foto: tangkapan layar - (media sosial/YouTube MPR RI)

Pantau- Presiden Joko WIdodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR. Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung soal peluang Indonesia meraih Indonesia Emas 2045 meraih posisi jadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia.

“Tapi strategi untuk meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah. Bahkan yang membuat kita melangkah mundur, kata Jokowi di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara, Jakarta, (16/8 2023). 

Dia mengatakan, bonus demografi yang akan mencapai puncak di Tahun 2030-an adalah peluang besar kita untuk meraih Indonesia Emas 2045. Sebanyak 68% adalah penduduk usia produktif. “Disinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita,” terangnya.

Selanjutnya peluang besar yang kedua adalah internasional trust yang dimiliki Indonesia saat ini, yang dibangun bukan sekedar melalui gimik dan retorika semata. Melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap.

“Momentum Presidensi Indonesia di G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN dan konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM Kemanusiaan dan Kesetaraan, serta Kesuksesan Indonesia,” terangnya.

Menghadapi krisis dunia 3 tahun terakhir ini telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia dan di tengah kondisi dunia yang bergolak akibat perbedaan. Indonesia dengan Pancasila-nya, dengan harmoni keberagamannya, dengan prinsip demokrasinya mampu menghadirkan ruang dialog, mampu menjadi titik temu dan menjembatani perbedaan- perbedaan yang ada.

“Lembaga think tank Australia Lowy Institute menyebut Indonesia sebagai middle power in Asia dengan diplomatic influence Yang terus meningkat tajam dan Indonesia termasuk 1 dari 6 negara Asia yang mengalami kenaikan comprehensive power," imbuhnya. 

Tapi, lanjutnya, kemudian ada yang bilang memang kenapa dengan international trust yang tinggi? Rakyatkan makannya nasi, international trust enggak bisa dimakan. "Ya memang enggak bisa. Sama seperti jalan tol enggak bisa dimakan ya memang. Nah ini, ini contoh menghabiskan energi untuk hal tidak produktif itu, ya begini. Tapi enggak apa saya malah senang. Memang harus ada yang begini-begini, supaya lebih berwarna, supaya tidak monoton,” paparnya.

Penulis :
Wira Kusuma