HOME  ⁄  Nasional

Sejarah Hari Batik Nasional

Oleh Wira Kusuma
SHARE   :

Sejarah Hari Batik Nasional
Foto: Ilustrasi. Pexels

Pantau-Setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 untuk menindaklanjuti pengakuan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).  

Seperti dikutip dari laman UNESCO, kerajinan batik terjalin dengan identitas budaya masyarakat Indonesia melalui makna simbolis dari warna dan desainnya. Batik disebut mengekspresikan kreativitas dan spiritualitas warga Indonesia. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "batik" didefinisikan sebagai kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan lilin. Batik dapat merujuk kepada sebuah proses maupun hasil jadi (bersifat bendawi) dari proses tersebut.

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian. Sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. 

Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", di mana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Sejarah hari Batik nasional ditetapkan setiap 2 Oktober karena pada tanggal tersebut batik diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda yang berasal dari Indonesia. Pada 4 September 2008, batik Indonesia diajukan untuk mendapatkan status intangible cultural heritage (ICH) oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat saat itu sebagai perwakilan dari pemerintah dan komunitas batik Indonesia. 

Pengajuan tersebut disampaikan ke kantor UNESCO di Jakarta. Pengajuan tersebut diterima pada 9 Januari 2009. Diumumkan di laman UNESCO pada 30 September 2009, batik Indonesia masuk dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia oleh badan PBB tersebut. Kemudian pada 2 Oktober 2009, dalam sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi, batik akhirnya resmi terdaftar sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi di UNESCO. (Dikutip dari Berbagai Sumber).

Penulis :
Wira Kusuma
Editor :
Muhammad Rodhi