
Pantau.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan pihaknya telah menyediakan 19 bus Damri yang diperuntukan sebagai alat angkut logistik serta mengangkut para korban bencana gempa dan tsunami yang hendak meninggalkan wilayah Palu, Sulawesi Tengah.
"Sampai dengan sekarang sudah ada 19 bis yang masuk ke Palu sekitar 3 hari yang lalu. Tapi kita masih dorong terus dan ini di dorong dari gorontalo kemudian dari Makasar dan juga dari Mamuju," ucap Budi di Kantor Kementerian Perhubungan, Rabu, 3 Oktober 2018.
Baca juga: Kemenhub Izinkan Empat Pesawat Komersial Terbang ke Palu
Nantinya, belasan bus Damri yang berukuran besar dan diperkirakan bermuatan mencapai 43 orang itu akan di pusatkan di kota Palu. Selain mengangkut bantuan logistik dari luar kota Palu, kata Budi, bus-bus itu dapat digunakan oleh para korban bencana gempa dan tsunami untuk keluar dari kota Palu.
"Semua pusatnya di Palu nanti. Jadi semuanya pergerakan dalam kota ada. Dari bandara ke pelabuhan atau perumahan dari pelabuhan. Pokoknya semuanya akan memobilisasi masyarakat yang akan keluar dari wilayah Palu," papar Budi.
Bahkan, Budi juga menyebut bahwa belasan bus yang digunakan untuk membawa bantuan logistik untuk para korban bencana akan terhindar dari tindak kejahatan seperti penjarahan. Sebab, ia menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian untuk mengawal bus-bus yang melintas untuk membawa bantuan dari luar kota Palu.
Baca juga: Ini Enam Syarat yang Ditetapkan Pemerintah untuk Bantuan Internasional
"Yang jelas kita antisipasi bus Damri yang membawa logistik ada pengawalan dari kepolisian. Kepolisian juga sudah pasti melakukan pengawalan," pungkas Budi.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi