
Pantau - Peneliti senior Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) AB Solissa meminta pemerintah mesti serius dalam menangani persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang hingga kini masih berjuang di negeri orang.
"Saya kira pemerintah perlu melakukan upaya serius dalam menangani persoalan ini. Dari lemahnya ketrampilan PMI hingga perlindungan terhadap kekerasan yang dialami mereka di negeri orang," ujar AB Solissa kepada Pantau.com, Senin (18/12/2023).
Dari data Kementerian Koordiantor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), diprediksi kurang lebih ada 9 juta WNI yang bekerja di luar negeri.
Namun menurutnya, Sistem Komputerisasi untuk Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (SISKOP2MI) mencatat hanya 4,6 juta WNI yang bekerja di luar negeri.
"Itu artinya, ada sekitar 4,4 juta WNI yang bekerja secara non prosedur," tuturnya.
Dia bilang 4,4 juta WNI yang bekerja secara non prosedural itu cukup banyak jumlahnya, sehingga perlu upaya serius pemerintah menuntaskan persoalan PMI di luar negeri. AB Solissa pun menyinggung ketiga kontestan Pilpres 2024 perlu menyoroti hal ini.
"Jadi catatan juga buat ketiga pasangan capres-cawcapres agar persolan PMI bisa dimasukkan dalam visi-misi kandidat, jangan hanya suara para PMI ini saja yang dikejar saat Pemilu, kemudian mereka ditinggalkan begitu saja," pungkasnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino