Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Stunting Masih Tinggi, Umat Katolik Diminta Peduli Sesama

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Stunting Masih Tinggi, Umat Katolik Diminta Peduli Sesama
Foto: Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo (tengah), di Gereja Katedral Jakarta, Senin (25/12/2023). ANTARA/Asep Firmansyah

Pantau - Keuskupan Agung Jakarta menyoroti angka stunting alias kekurangan gizi yang masih tinggi di Indonesia. Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo membeberkan, setidaknya sekitar Rp330 triliun makanan dibuang hingga menjadi sampah.

"Dalam catatan ini angka tengkes yang tinggi anak-anak yang kelaparan kurang gizi. Di lain pihak, membaca tulisan yang melaporkan di 2022 memang angkanya makanan yang dibuang sebagai sampah pada tahun 2022 kalau dirupiahkan jumlah Rp330 triliun," kata Suharyo dalam konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (25/12/2023).

Suharyo melihat kemirisan dari jumlah ratusan triliunan tersebut. Padahal, kata Suharyo, banyak anak kekurangan makanan, namun di sisi lain banyak orang menyisakan hingga membuang makanan.

"Ini mengerikan apa nggak? Sementara anak-anak kita kurang gizi, eh makanan yang dibuang banyak," katanya.

Mestinya, lanjut Suharyo, hal tersebut menjadi tanggung jawab negara agar bisa menuntaskan persoalan tersebut. Suharyo lantas mengajak umat Katolik peduli terhadap sesama.

"Sebetulnya ini tanggung jawab negara untuk selesaikan masalah ini karena negara itu terima pajak membuat aturan-aturan, bahkan boleh gunakan kekerasan untuk mempertahankan, tapi kita tidak boleh melempar tanggung jawab hanya ke mereka," ungkapnya.

Menurutnya, membuang makanan serupa dengan merampas hak orang lain. Suharyo meminta umat Katolik peduli dengan cara memulainya dari hal yang sederhana.

"Misal, saya berjanji untuk tidak menyisakan makanan karena saya makan itu sederhana sekali, semua orang bisa itu. Kadang-kadang matanya lebih besar dari pada perutnya dipesan tapi nanti 3/4-nya dibuang, hanya sedikit saja yang dicicipi, itu termasuk dosa merampas hak orang miskin," jelas dia.

Dia engharapkan dalam Natal 2023 ini kepedulian umat Katolik semakin tinggi. Suharyo menuturkan, apalagi sejak 2018 lembaga penelitian internasional memposisikan Indonesia di peringkat 1 dari 140 negara dala hal kerelaan berbagi.

"Bukan hanya 2023, sejak 2018 enam tahun berturut-turut lembaga ini tempatkan Indonesia di nomor satu dalam hal kepedulian, kerelaan berbagi," tuturnya.

Penulis :
Khalied Malvino