
Pantau - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), menyatakan wabah campak akan mendominasi planet bumi. Setengah populasi ini dikabarkan akan berdampak wabah tersebut.
"Apa yang kami khawatirkan adalah tahun ini, 2024, jika kita tidak segera mengisinya dengan vaksin, penyakit campak akan melompati kesenjangan tersebut," kata Penasihat Teknis Senior bidang Campak dan Rubella di WHO, Natasha Crowcroft, Selasa (27/2/2024).
Natasha mengatakan bahwa akhir tahun ini lebih separuh negara di dunia akan berada dalam risiko tinggi atau sangat tinggi terhadap wabah campak.
"Data yang dihasilkan dari data WHO oleh CDC, bahwa lebih dari separuh negara di dunia akan berada pada risiko tinggi atau sangat tinggi terhadap wabah ini pada akhir tahun ini," ujar Natasha.
Lebih lanjut, WHO mengungkapkan bahwa kasus tersebut ditemukan di Amerika Serikat, yakni di Arizona, California, Georgia, Maryland, Minnesota, Missouri, New Jersey, New York, Ohio, Pennsylvania, dan Virginia.
Diketahui, penyakit campak disebabkan oleh virus yang menular melalui udara dan dapat menyebabkan komplikasi hingga kematian. Penyakit ini menyerang siapa saja, namun paling sering anak-anak. Tanda-tanda yaitu demam tinggi, batuk, pilek, dan ruam di tubuh.
Adapun, tercatat lebih dari 300.000 kasus di seluruh dunia tahun 2023 lalu, yang meningkat 79 persen dari tahun 2022. Dengan tingkat vaksinasi global telah turun menjadi 83 persen.
(Laporan: Jihan Susmita Dewi)
- Penulis :
- Firdha Riris