Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Jelang Ramadan, Warga Berbondong-bondong Ziarah ke TPU Jeruk Purut hingga Srengseng Sawah

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Jelang Ramadan, Warga Berbondong-bondong Ziarah ke TPU Jeruk Purut hingga Srengseng Sawah
Foto: TPU Jeruk Purut

Pantau - Menenjelang memasuki Bulan Ramadan, Masyarakat mulai melakukan ziarah kubur ke TPU Jeruk Purut hingga TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

terlihat di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024) siang, sejumlah peziarah berdatangan untuk berziarah ke makam sanak saudara. Meskipun tidak terlalu ramai, selalu ada mobil dan motor yang memasuki TPU.

Yeni Sutanti (39), seorang penjual bunga di TPU Jeruk Purut, mengatakan ziarah makam memang lebih ramai menjelang bulan puasa. Kondisi ini berbeda dibanding hari biasanya.

"Lebih rame (menjelang bulan Ramadan). Kalau hari biasa mah ya nggak serame ini," ujarnya, Kamis (7/3).

Peningkatan jumlah peziarah sudah terlihat sejak akhir pekan lalu. Peziarah terus datang sejak pagi hari hingga maghrib.

"Udah. Ramenya dari Jumat, Sabtu, Minggu kemaren, sampe hari ini dah," jelasnya.

Banyaknya pengunjung makam membuat parkiran mobil penuh pada akhir pekan. Tak jarang parkiran meluas hingga ke pinggir jalan.

"Weekend lebih rame. Padet malah mobil sampe ke depan-depan sini. Ini mah masih mending. Kalo kayak Sabtu-Minggu tuh ya, parkir aja udah susah, penuh banget, udah nggak ada celah. Karena kan udah di depan warung gini nih mobil pada berjejer gitu," paparnya.

"Sampe jalan raya juga," lanjutnya.

Ramainya masyarakat yang mengunjungi TPU berimbas pada kenaikan jumlah penjualan bunga. Ini memang terjadi setiap kali menjelang bulan Ramadan dan Lebaran.

"Ya (makin laku). Alhamdulillah. Kan rezekinya orang tukang kembang ya itu, menjelang Ramadan sama lebaran," tuturnya.

"Jauh lah. Palingan 1:5 lah. Paling kita kalau hari biasa, paling minimal 300 (ribu). Kalo kayak gini sih, alhamdulillah di angka 2 juta mah dapet lah," katanya.

Cerita berbeda datang penjual bunga lain di depan TPU Jeruk Purut, Nurma (37). Menurutnya, jumlah pembeli menjelang Ramadan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Jika sebelumnya pembeli bunga ramai setiap hari pasca Nifsu Syaban, tahun ini justru jauh lebih sepi. Bahkan, pembeli bunga lebih sedikit dibanding sebelum Nifsu Syaban.

"Lebih ramean sebelum nisfu syaban. Mungkin orang lain masih pada kerja ya kan. Sabtu-Minggu kayaknya (bakal ramai)," ucapnya.

Pengalaman Nurma tahun ini membuat pendapatannya turun dibanding masa jelang bulan puasa tahun-tahun sebelumnya. Walaupun begitu, nominalnya tetap lebih besar dibanding hari biasa.

"Iya, meningkat sih dari hari biasa, tapi untuk minggu ini belum signifikan," ujarnya.

Nurma juga mengatakan bahwa sedikitnya keuntungan dari berjualan bunga disebabkan karena pembeli yang selalu menawar. Tak jarang jumlah tawarannya terbilang drastis.

"Kadang-kadang kan ditawar juga, suka masih ditawar, ini aja 2 (bungkus bunga tabur) 15 (ribu) masih ditawar 5 ribuan (per bungkus). Gitu. Ini lima ribuan, ya gitu dah, nikmatin," paparnya.

"Nawar. Kadang-kadang ada yang minta 10 ribu tiga kagak saya kasih, soalnya modal dari sononya udah ibaratnya udah mahal. Orang kita mah cuma ngedagangin doang kan bukan bikin sendiri," sambung Nurma.

Nurma mengaku juga tidak menaikkan harga bunga di masa jelang Ramadan ini. Menurutnya, pembeli kerap marah jika mengetahui kenaikan harga bunga.

"Dimarahin abis-abisan (kalau menaikkan harga). Makanya udah males ah, udah biarin sih digituin," ujarnya.

Penulis :
Ahmad Ryansyah

Terpopuler