
Pantau - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memastikan pihaknya akan mengevaluasi program makan bergizi gratis pada setiap hari. Pesan dari Presiden Prabowo Subianto bahwa pelaksanaan program tersebut akan diberikan secara bertahap.
“Tentu kita akan evaluasi tiap hari, seperti yang saya sampaikan target kita dari Januari sampai April akan mencakup tiga juta penerima manfaat,” kata Dadan dilansir Antara, Rabu (8/1/2025).
“Jadi bertahap saja, yang sudah siap dilaksanakan, yang belum siap secara bertahap dilaksanakan,” lanjutnya.
Menurutnya, pengawasan bersama menjadi fokus Badan Gizi Nasional dalam mengawal penyelenggaraan makan bergizi gratis di seluruh daerah di Indonesia. Ia juga menegaskan pihaknya akan memastikan pengadaan program makan bergizi gratis itu akan tetap di dalam kendali Badan Gizi Nasional.
Baca juga: Meutya Hafid Sebut UMKM Dilibatkan dalam Penyiapan Makan Bergizi Gratis
"Pengawasan bersama serta sekecil mungkin pengadaan terpusat,” kata Dadan.
Diketahui, Badan Gizi Nasional (BGN) resmi memulai program makan bergizi gratis pada Senin (6/1). Kepala Biro Hukum dan Humas BGN RI, Lalu Muhammad Iwan Mahardan, menyampaikan bahwa prioritas pertama pemberian ada di bulan Januari 2025, yakni kepada para siswa sekolah.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, Hasan Nasbi, menyatakan pihaknya berharap target 937 dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025, dan hingga akhir 2025 dengan target 5.000 dapur MBG mampu melayani hingga 20 juta penerima manfaat, mulai dari peserta didik tingkat PAUD hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG siap beroperasi, yang tersebar di 26 provinsi mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Gorontalo.
Kemudian, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan.
Baca juga: BGN: Susu jadi Bagian Makan Bergizi Gratis di Wilayah yang Ada Sapi Perah
- Penulis :
- Firdha Riris