
Pantau - PT Pertamina Patra Niaga (Persero) meraih 12 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) tahun 2024 untuk kategori Emas dan 61 PROPER Hijau, yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, secara langsung menyerahkan penghargaan tersebut kepada Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, serta perwakilan dari berbagai unit lokasi yang mengikuti PROPER 2024.
Dalam kesempatan itu, Hanif menegaskan bahwa PROPER tidak hanya mendorong peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan oleh dunia usaha. Tetapi juga menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.
“PROPER diharapkan tidak hanya menjadi pendorong bagi dunia usaha untuk meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungannya. Tetapi juga berkembang menjadi kerangka kerja kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mengatasi persoalan perusahaan, lingkungan, dan permasalahan sosial. Dengan tidak meninggalkan esensi utamanya, ketaatan terhadap peraturan serta terus menjunjung tinggi kearifan lokal,” ujar Hanif.
Baca juga: Hormati Pemeriksaan Hukum, Pertamina Jamin Layanan Energi Masyarakat Tetap Optimal
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim atas kerja keras mereka dalam mengimplementasikan praktik bisnis ramah lingkungan.
Ia menegaskan bahwa pencapaian ini tidak hanya mencerminkan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi, tetapi juga komitmen kuat terhadap aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Ini sejalan dengan pembaruan visi Pertamina Patra Niaga, yaitu menjadi perusahaan yang memberikan solusi energi untuk kemandirian dan keberlanjutan. Dalam hal keberlanjutan ini, dari total 36 PROPER emas yang diraih Pertamina Group, 12 di antaranya berasal dari Pertamina Patra Niaga, sebuah bukti nyata bahwa kami terus berupaya meningkatkan kontribusi di bidang ESG. Pencapaian ini menunjukkan bahwa fokus kami tidak hanya pada keberlangsungan operasional bisnis perusahaan. Tetapi juga mendukung pemerintah dan upaya Indonesia dalam meningkatkan komitmen terhadap ESG,” kata Riva.
Lebih lanjut, Riva menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan bisnis yang lebih berkelanjutan.
“Kami akan terus berinovasi dan meningkatkan standar dalam pengelolaan lingkungan serta program pemberdayaan masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan generasi mendatang,” tambahnya.
Baca juga: Gara-Gara Komitmen Ini, Pertamina Diganjar Penghargaan PROPER Kementerian Lingkungan Hidup
Salah satu inisiatif unggulan PROPER dari Pertamina Patra Niaga adalah program di Aviation Fuel Terminal Supadio, Pontianak.
Inovasi Eco Pineapple-Majun dan Eco-RISA (Entrepreneurship for Supporting Women) memanfaatkan serat daun nanas sebagai substitusi majun serta produksi pembalut ramah lingkungan.
Program ini tidak hanya mengurangi limbah B3 dan emisi karbon hingga 16 ton CO₂e, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat, membuka akses kesehatan bagi 540 santriwati, serta menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan bagi kelompok rentan.
Anugerah Lingkungan PROPER sendiri merupakan bentuk apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup bagi perusahaan yang menunjukkan kinerja unggul dalam pengelolaan lingkungan, kepatuhan terhadap regulasi, serta kontribusi sosial dalam pemberdayaan masyarakat dan ketanggapan terhadap bencana.
Dengan capaian ini, Pertamina Patra Niaga semakin mengokohkan perannya sebagai perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga memiliki komitmen tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Ke-12 penghargaan PROPER Emas 2024 yang diraih unit operasi Pertamina Patra Niaga adalah:
1. Regional Jatimbalinus-Aviation Fuel Terminal Bandara Internasional Lombok
2. Regional Jatimbalinus-Aviation Fuel Terminal Juanda (Surabaya)
3. Regional Jatimbalinus-Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai (Bali)
4. Regional JBT-Aviation Fuel Terminal Adi Sumarmo (Solo)
5. Regional JBT-Integrated Terminal Semarang
6. Regional Sumbagut-Aviation Fuel Terminal Hang Nadim (Kep. Riau)
7. Regional Papua Maluku-Aviation Fuel Terminal Pattimura (Ambon, Maluku)
8. Regional Kalimantan-Aviation Fuel Terminal Supadio (Pontianak)
9. Regional Kalimantan-Integrated Terminal Balikpapan
10. Regional Kalimantan-Integrated Terminal Banjarmasin
11. Regional Sulawesi-Fuel Terminal Parepare
12. Regional Sulawesi-Integrated Terminal Makassar.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat