Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenag Ajak Umat Terapkan Nilai Deklarasi Istiqlal Lewat Budaya

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

Kemenag Ajak Umat Terapkan Nilai Deklarasi Istiqlal Lewat Budaya
Foto: Kemenag Ajak Umat Terapkan Nilai Deklarasi Istiqlal Lewat Budaya. Dok: kemenag.go.id

Pantau - Kementerian Agama (Kemenag) mengajak mahasiswa, santri, penyuluh agama, dan masyarakat dari berbagai latar belakang untuk menerapkan nilai-nilai Deklarasi Istiqlal melalui pendekatan budaya. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya penguatan moderasi beragama.

Pesan tersebut mengemuka dalam Ngaji Budaya yang digelar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag di Auditorium HM. Rasjidi, Jakarta, Rabu (26/2). Acara ini mengangkat tema “Deklarasi Istiqlal dalam Perspektif Budaya”.

"Agama itu welcome terhadap budaya. Karena budaya itu salah satu instrumen paling efektif yang digunakan untuk mengubah masyarakat. Masyarakat akan menikmati sentuhan kebudayaan," ujar Abu.

Acara tersebut menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu akademisi dan filolog Oman Fathurrahman, budayawan dari Lesbumi NU Susi Luvaty, serta Koordinator Staf Khusus Menteri Agama Faried F. Saenong.

Para narasumber membahas hubungan Islam dan budaya dalam Deklarasi Istiqlal, yang menekankan pentingnya harmoni keduanya dalam membangun peradaban inklusif. Selain itu, forum ini juga mendorong pelestarian budaya Islam Nusantara serta membuka ruang dialog antara ulama, budayawan, dan masyarakat.

Baca juga: Kemenag Papua Barat Salurkan Bantuan Keagamaan Rp9,57 Miliar

Abu mengatakan, pendekatan budaya dinilai sebagai salah satu instrumen yang efektif dalam membentuk dan mengubah masyarakat. Menurutnya, seni dan budaya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat beragama di Indonesia, menciptakan harmoni antara nilai-nilai agama dan tradisi lokal.

Dalam berbagai kegiatan keagamaan, penggunaan unsur budaya seperti musik, tarian, dan sastra kerap mendapat sambutan positif dari masyarakat. Tepuk tangan dan apresiasi terhadap seni adalah bukti bahwa manusia secara alami merespons keindahan dan pesan yang terkandung di dalamnya.

"Maka dari itu, dakwah melalui seni dan budaya dapat lebih mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat," kata dia.

Dia menjelaskan, pendekatan tersebut selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, bahwa bangsa Indonesia diharapkan menjadi masyarakat yang maju, berdaya saing, serta tetap berakar pada nilai-nilai spiritual dan kebudayaan.

Baca juga: Kemenag Mencatat 53 Persen Kuota Haji Reguler 2025 Sudah Terisi

Melalui strategi dakwah berbasis budaya, Islam dapat membangun peradaban yang harmonis, inklusif, dan berorientasi pada kemajuan.

“Ngaji Budaya ini memberi pesan kuat untuk terus mendorong dan mendakwahkan Islam dengan cara berkebudayaan. Saya yakin dengan pendekatan kesenian, sastra, dan kebudayaan akan mengantarkan kita pada Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Penulis :
Tubagus Rachmat