
Pantau - BUMN Holding Industri Pertambangan Mind Id terus mengembangkan produksi asam sulfat dan caustic soda guna menekan impor bahan baku industri dan meningkatkan nilai tambah komoditas mineral dalam negeri.
Produk hasil hilirisasi seperti asam sulfat dan caustic soda memiliki peran strategis sebagai bahan baku utama dalam berbagai sektor industri.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha Mind Id, Dilo Seno Widagdo menjelaskan bahwa kedua produk ini digunakan dalam proses pemurnian mineral hingga industri manufaktur.
Namun, hingga saat ini, sebagian besar bahan pendukung untuk smelter dan refinery masih diperoleh melalui impor.
“Sebenarnya untuk mendukung refinery ataupun smelter ini juga butuh bahan-bahan pendukung yang sebagian besar sekarang ini masih impor. Proyek strategis hilirisasi Grup Mind Id menjadi solusi untuk juga dapat menghasilkan produk-produk bahan baku industri,” ujar Dilo.
Baca juga: MIND ID Rombak Direksi dan Komisaris, Ini Susunan Barunya
Pengembangan produksi bahan baku industri ini telah direalisasikan melalui produksi asam sulfat oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) di pabrik asam sulfat yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1,5 juta ton asam sulfat per tahun. Asam sulfat tersebut dihasilkan dari pembakaran pasir tembaga serta limbah industri seperti terak dan gipsum.
Dilo menekankan bahwa asam sulfat memiliki peran penting dalam mendukung hilirisasi smelter dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Baca juga: MIND ID Optimistis Danantara Perkuat Hilirisasi dan Industrialisasi Indonesia
Selain itu, asam sulfat juga menjadi bahan baku utama bagi industri pupuk, aki, pulp dan kertas. Tak hanya itu, Mind Id bersama PT Freeport Indonesia juga tengah mengkaji produksi caustic soda, yang nantinya dapat digunakan dalam industri aluminium.
Caustic soda merupakan bahan kimia esensial yang banyak digunakan dalam proses pemurnian bahan baku hingga tahap produksi berbagai produk manufaktur.
“Jadi tidak cuma satu, kami ingin melengkapi semua. Untuk kegiatan hilirisasi, produk-produk bahan baku industri yang masih bergantung pada impor kami coba untuk kurangi,” pungkas Dilo.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat