HOME  ⁄  Nasional

PGN Kebut Proyek Infrastruktur Gas di Tahun 2025 untuk Swasembada Energi

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

PGN Kebut Proyek Infrastruktur Gas di Tahun 2025 untuk Swasembada Energi
Foto: PGN kebut pembangunan infrastruktur gas di tahun 2025. (Dok. PGN)

Pantau - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) atau PGN Tbk mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi untuk mendukung swasembada energi.

PGN menggunakan prinsip integrasi secara menyeluruh untuk membangun infrastruktur gas bumi tersebut. Prinsip ini digunakan agar pemerataan infrastruktur senantiasa terjaga dan penggunaan gas bumi bisa semakin efisien.

“Dengan integrasi infrastruktur pipa dan non pipa, PGN akan lebih lebih fleksibel dalam memenuhi demand maupun memperluas market di Indonesia,” jelas Direktur Utama PGN Arief S. Handoko, (10/3).

Arief menerangkan, PGN tetap melanjutkan konektivitas melalui jaringan pipa distribusi di Indonesia Bagian Barat untuk keandalan dan akses ke pelanggan baru.

Pertama adalah Pipa Dumai – Sei Mangke untuk mengalirkan gas bumi dari Sumatera Utara dan Aceh ke Sumatera bagian tengah dan selatan.

Baca juga: Krakatau Steel dan PGN Jalin Kerja Sama Pemanfaatan Fasilitas Kepelabuhanan

Kemudian pemanfaatan Pipa Transmisi Cirebon – Semarang (Cisem), untuk mengalirkan surplus gas dari wilayah Jawa Timur ke Jawa bagian Barat.

Selain itu, terdapat proyek untuk konversi BBM ke gas pada Kilang Cilacap dan perluasan akses gas bumi di Pulau Jawa sisi selatan, melalui proyek Pipa Tegal – Cilacap. Tahun 2025 ini, jargas menjadi prioritas dengan target penambahan sebanyak 200.000 sambungan rumah (SR).

Pipanisasi juga akan dikembangkan untuk mendukung hilirisasi yaitu proyek Pipa Bintuni – Fakfak, karena potensial untuk menyuplai gas ke pabrik petrokimia.

Selanjutnya, ada peluang menyalurkan gas ke kawasan industri diantaranya Kawasan Industri Makassar, Parimo, Morowali, dan Teluk Bintuni.

Adapun infrastruktur gas bumi beyond pipeline yang dikembangkan yaitu fasilitas LNG di Indonesia bagian tengah – timur untuk memenuhi demand dari sektor smelter dan pembangkit listrik.

“Apabila infrastruktur gas bumi dapat saling terhubung, maka akan menciptakan solusi untuk mengelola deficit dan surplus pasokan gas bumi. Tantangan saat ini adalah natural decline di Indonesia bagian barat, sedangkan banyak potensi pasokan gas di Indonesia Timur. Infrastruktur LNG sangat memungkinkan untuk membawa LNG ke Indonesia bagian Barat, sekaligus untuk memenuhi demand yang tumbuh di Indonesia Tengah dan Timur,” jelas Arief.

"PGN juga tengah menjalankan project revitalisasi Tangki LNG Hub Arun yaitu tangki F-6004 untuk meningkatkan storage pasokan LNG. Kemajuan pekerjaan konstruksi revitalisasi sudah sekitar 73 persen,” lanjut Arief.

Baca juga: PGN Bersama TNI AD Peketat Keamanan Penyaluran Gas Bumi Nasional

Pemerintah mencanangkan pembangunan backbone dari sisi transmisi di wilayah Sumatera dan Jawa. Pipa transisi salah satu prioritas yang dituntaskan, baik di Jawa (Batang – Cirebon) dan Sumatera (Dumai Sei Mangke).

Sedangkan di wilayah Indonesia Tengah dan Timur, pemerintah menargetkan pembangunan moda Beyond pipeline misalnya mini LNG dan LNG terminal karena lokasinya kepulauan dan banyak program gasifikasi pembangkit listrik.

Penulis :
Tubagus Rachmat