Pantau - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan dukungannya terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk 80 ribu Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia.
Menurut Bamsoet, program ini akan memperkuat swasembada pangan nasional, memeratakan pertumbuhan ekonomi, serta menjadi langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045.
Koperasi Merah Putih dirancang sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat desa, menyediakan sembako murah, layanan simpan pinjam, klinik, serta apotek desa.
Fasilitas penunjang seperti cold storage juga akan disiapkan untuk mengurangi kerugian pasca panen yang kerap dialami petani dan nelayan.
Selain itu, sistem distribusi logistik akan diperkuat agar kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi secara lebih efisien.
Pembiayaan Inklusif dan Dampak Sosial Ekonomi
Pendanaan program koperasi ini berasal dari berbagai sumber, termasuk APBN, APBD, Dana Desa, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Himbara.
Pemerintah desa yang aktif membentuk koperasi juga berpeluang menerima insentif tambahan dari APBDes.
Mengacu pada data BPS tahun 2024, tingkat kemiskinan di desa masih mencapai 11,34 persen atau sekitar 13 juta jiwa.
Dengan hadirnya koperasi, lapangan kerja di desa diharapkan meningkat, begitu juga dengan pendapatan masyarakat.
Dari sisi sosial, koperasi Merah Putih diproyeksikan menjadi wadah kolaborasi antarwarga, berbagi pengetahuan, dan peningkatan kualitas hidup.
Bamsoet menyebut program ini selaras dengan tantangan ekonomi global dan dapat meningkatkan daya saing produk lokal lewat pemanfaatan teknologi dan inovasi.
Namun, ia menekankan bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaan dan pengelolaan koperasi.
- Penulis :
- Peter Parinding
