billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri Perdagangan Beberkan Alasan Harga Kelapa Naik Hingga Rp 25.000 per Butir

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Menteri Perdagangan Beberkan Alasan Harga Kelapa Naik Hingga Rp 25.000 per Butir
Foto: Ekspor besar-besaran bikin kelapa langka di pasar lokal dan harga melonjak

Pantau - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkap penyebab utama di balik melonjaknya harga kelapa bulat di pasaran yang kini menembus angka Rp 25.000 per butir.

Kenaikan harga yang drastis ini terjadi karena pelaku usaha lebih memilih mengekspor kelapa ke luar negeri, ketimbang menjualnya di pasar domestik.

Harga ekspor yang jauh lebih tinggi membuat para pelaku usaha mengalihkan fokus distribusi, sehingga pasokan kelapa dalam negeri menjadi terbatas.

Kondisi tersebut memicu kelangkaan dan mendongkrak harga kelapa di tingkat konsumen.

Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi

Untuk merespons situasi ini, pemerintah berencana mengumpulkan petani, pelaku usaha, dan eksportir dalam waktu dekat.

Tujuannya adalah mencari solusi bersama yang dapat menciptakan keseimbangan harga dan tidak merugikan petani, eksportir, maupun konsumen di dalam negeri.

Berdasarkan pantauan di lapangan pada Jumat, 11 April 2025, harga kelapa bulat atau kelapa parut telah melonjak ke kisaran Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per butir.

Padahal saat kondisi normal, harga kelapa ukuran besar hanya Rp 15.000 dan ukuran kecil sekitar Rp 10.000 per butir.

Penjual kelapa parut di Pasar Rawa Bebek, Usin, menyebutkan bahwa lonjakan harga ini sudah berlangsung cukup lama dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Sementara itu, pedagang di Pasar Klender SS bernama Deden mengatakan bahwa harga kelapa mulai merangkak naik sejak sebelum bulan puasa dan bertahan tinggi hingga saat ini.

Kini, harga kelapa berada di rentang Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per butir, jauh dari harga normal yang sebelumnya hanya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 12.000.

Penulis :
Gian Barani
FLOII Event 2025

Terpopuler