
Pantau - Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, mengenang kembali kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang berlangsung pada 3–5 September 2024 sebagai momen penuh kesan dan kehangatan.
Dalam jumpa pers yang digelar di Graha Pemuda, Gereja Katedral Jakarta, Kardinal Suharyo menekankan kesederhanaan sebagai ciri khas Paus Fransiskus, termasuk dalam kunjungan apostoliknya ke Tanah Air.
"Ketika datang di Indonesia, kita semua tahu pilihannya bukan mobil mewah, yaitu mobil yang paling banyak dipakai oleh masyarakat di sini", ujarnya.
Selama berada di Jakarta, Paus Fransiskus memilih tinggal di kedutaan besar Vatikan untuk Indonesia, alih-alih akomodasi mewah lainnya.
"Tempat tinggalnya di kedutaan besar Vatikan untuk Indonesia", tambah Kardinal Suharyo.
Paus Fransiskus dan Kedekatannya dengan Masyarakat Indonesia
Kardinal Suharyo mengungkap bahwa ia sempat dua kali berada dalam satu mobil bersama Paus selama kunjungan tersebut dan mendengar langsung kesan pribadi sang Paus.
"Saya pernah dua kali dalam satu mobil bersama beliau, beliau selalu bercerita dia merasa senang sekali berada di Indonesia, senang sekali", kenangnya.
Paus Fransiskus sangat terkesan dengan keramahan dan senyum masyarakat Indonesia.
"Beliau selalu mengatakan saya selalu melihat wajah-wajah dengan senyum, tidak ada wajah-wajah yang sangar, yang marah, selalu dengan senyum", ungkap Suharyo menirukan perkataan Paus.
Kardinal juga menceritakan betapa akrabnya Paus dengan sopir yang menemaninya selama perjalanan.
"Beliau cerita senang sekali di sini, 'tolong berhenti di sini lalu dia', 'mana permennya', diberikan oleh sopir, dikasihkan anak-anak", ujarnya.
Paus Fransiskus bahkan sengaja membawa permen untuk dibagikan kepada anak-anak yang ditemuinya selama kunjungan berlangsung.
"Sempat-sempatnya mikir membawa permen untuk dibagikan. Kebanggaan anak-anak yang senangnya bukan main, mungkin permen itu tidak pernah dimakan, disimpan entah bagaimana", kata Kardinal dengan nada haru.
Paus Fransiskus wafat pada Senin, 21 April 2025 dalam usia 88 tahun, setelah sempat menyapa umat di Hari Paskah dan menjalani perawatan akibat pneumonia selama sebulan di rumah sakit.
- Penulis :
- Gian Barani