
Pantau - Setiap bangsa memiliki titik-titik penting dalam sejarahnya yang patut dikenang dan dirayakan, salah satunya adalah kontribusi sektor transportasi dalam membangun peradaban. Di Indonesia, tanggal 24 April diperingati sebagai Hari Angkutan Nasional, sebuah momen untuk menghargai peran strategis transportasi dalam kehidupan sehari-hari dan pembangunan negara. Bukan sekadar memperingati tanggal, hari ini menjadi pengingat bahwa angkutan bukan hanya soal perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, tetapi tentang menghubungkan kehidupan, membuka akses, dan memperkuat konektivitas antarwilayah.
Sejarah Singkat Angkutan Nasional di Indonesia
Dilansir dari laman resmi DAMRI, sejarah angkutan nasional di Indonesia telah dimulai sejak masa penjajahan. Pada tahun 1943, berdiri dua lembaga penting di masa pendudukan Belanda, yaitu Jawa Unyu Zidousha dan Zidousha Sokyoku. Kedua lembaga ini merupakan cikal bakal dari sistem transportasi darat modern di Indonesia.
Setelah kemerdekaan, institusi ini berkembang menjadi Perusahaan Umum Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia (DAMRI), yang kini telah bertransformasi menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejak tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 233 Tahun 1961. Seiring waktu, DAMRI terus berkembang, memperluas jangkauan, dan menambah armada dengan berbagai desain livery yang mencerminkan keragaman dan dinamika Indonesia.
Transportasi: Penghubung Nusantara
Transportasi tidak hanya mencakup angkutan darat. Angkutan laut, udara, dan kereta api juga memiliki peran penting dalam menghubungkan pulau-pulau di Indonesia. Di negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi adalah urat nadi yang memungkinkan kota dan desa terhubung, memperlancar distribusi logistik, dan mendukung mobilitas masyarakat secara menyeluruh.
Apresiasi bagi Para Pahlawan Transportasi
Peringatan Hari Angkutan Nasional adalah bentuk penghargaan kepada para pekerja transportasi, baik yang terlihat maupun yang bekerja di balik layar. Mulai dari sopir bus, masinis, pelaut, pilot, hingga petugas terminal dan pelabuhan, mereka semua adalah bagian tak terpisahkan dari sistem angkutan nasional. Tanpa mereka, roda perekonomian dan aktivitas sosial tidak akan berjalan seefisien sekarang.
Tantangan dan Harapan: Transformasi Transportasi Publik
Di tengah tantangan seperti kemacetan, kecelakaan lalu lintas, serta polusi udara, Hari Angkutan Nasional menjadi ajakan untuk berbenah. Diperlukan transformasi menyeluruh melalui inovasi teknologi, perbaikan infrastruktur, serta kebijakan yang mendukung sistem transportasi publik yang aman, efisien, dan ramah lingkungan. Dengan langkah kolektif, transportasi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Mari Terus Melaju untuk Indonesia
Hari Angkutan Nasional bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah pengingat bahwa kita semua memiliki tanggung jawab dalam mewujudkan sistem transportasi yang lebih baik. Transportasi adalah simbol harapan, penghubung antar wilayah, serta fondasi masa depan Indonesia yang lebih maju dan inklusif. Mari jadikan momentum ini sebagai pijakan untuk terus bergerak ke depan, karena setiap langkah perjalanan yang efisien adalah bagian dari kemajuan bangsa.
- Penulis :
- Latisha Asharani