
Pantau - Presiden RI Prabowo Subianto mengundang Republik Fiji untuk melakukan latihan militer bersama di Indonesia sebagai bagian dari penguatan kerja sama pertahanan kedua negara.
Dalam pertemuan resmi dengan Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (24/4/2025), Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia menerima militer Fiji untuk berlatih bersama di darat, laut, maupun udara.
"Juga untuk latihan bersama di bidang militer, kami terbuka untuk darat, laut, dan udara. Kami membuka pintu untuk militer Fiji belajar bersama kita di Indonesia," ujar Prabowo.
Undangan tersebut merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mengefektifkan perjanjian kerja sama pertahanan yang telah dijalin dengan Fiji.
Dorongan Pendidikan dan Pusat Pelatihan Pertanian
Selain aspek militer, Prabowo juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam pembangunan pusat pelatihan pertanian regional di Fiji, tepatnya di wilayah Rakiraki, yang ditargetkan mulai dibangun tahun ini.
Indonesia juga mendorong Fiji mengirimkan pemuda-pemudinya untuk menempuh pendidikan di Indonesia, khususnya di bidang vokasi, teknik, dan pertanian.
"Kita akan menambah beasiswa kemitraan antara negara berkembang, kemudian beasiswa untuk pemuda-pemudi Fiji," tambah Prabowo.
Kerja sama antarwarga dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi bagian penting dari pembicaraan bilateral tersebut.
Hubungan Diplomatik Lebih dari Setengah Abad
Kunjungan resmi Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka, merupakan yang pertama kalinya ke Indonesia sejak pembukaan hubungan diplomatik antara kedua negara pada tahun 1974, yang kini telah memasuki usia lebih dari 50 tahun.
PM Rabuka beserta delegasi tiba di Istana Merdeka pukul 10.30 WIB dan disambut dengan upacara kenegaraan, termasuk pasukan kehormatan, pasukan berkuda Paspampres, serta para pelajar sekolah dasar.
Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Fiji sebagai sesama negara kepulauan dengan tantangan dan kepentingan yang serupa di kawasan Pasifik.
"Kita sama-sama memiliki prinsip-prinsip paling menghormati antara bangsa-bangsa. Kita, kedua negara, menjunjung tinggi azas kedaulatan, azas kemerdekaan, azas hak-hak kesetaraan antara bangsa-bangsa," tutupnya.
- Penulis :
- Gian Barani