Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

LG Mundur, Pemerintah Pastikan Proyek Ekosistem EV Tetap Sesuai Target

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

LG Mundur, Pemerintah Pastikan Proyek Ekosistem EV Tetap Sesuai Target
Foto: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (summber: Kemenperin)

Pantau - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa keluarnya perusahaan Korea Selatan, LG, dari konsorsium proyek baterai kendaraan listrik tidak akan memengaruhi pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Menurut Agus, perubahan investor dalam proyek besar merupakan hal yang wajar dan tidak menghambat program nasional.

"Dalam sebuah konsorsium bisnis atau proyek skala besar, pergantian investor merupakan hal yang lazim terjadi. Ini tidak mengganggu dari target program pengembangan EV di Indonesia. Akselerasi pengembangan untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tetap berjalan sesuai perencanaan dan targetnya, apalagi sudah ada yang berproduksi," ujarnya.

Produksi Baterai Meningkat dan Target 2030 Tetap Diupayakan

Saat ini telah berdiri dua perusahaan produsen baterai untuk motor listrik, yaitu PT Industri Ion Energisindo dengan kapasitas 10.000 baterai per tahun dan nilai investasi Rp18 miliar, serta PT Energi Selalu Baru dengan kapasitas 12.000 baterai per tahun dan investasi Rp15 miliar.

Untuk kendaraan roda empat, PT HLI Green Power yang merupakan konsorsium Hyundai Grup dan LG, memproduksi sel baterai dengan kapasitas tahap awal 10 GWh dan nilai investasi mencapai 1,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp18,5 triliun.

Industri ini akan menyuplai 150.000 hingga 170.000 unit kendaraan listrik melalui PT Hyundai Energy Indonesia yang memiliki kapasitas produksi 120.000 pack baterai per tahun dengan nilai investasi Rp674 miliar.

Selain itu, PT International Chemical Industry juga memproduksi sel baterai dengan kapasitas 100 MWh per tahun atau sekitar 9 juta sel baterai, dan menargetkan peningkatan hingga 256 MWh per tahun atau 25 juta sel baterai.

PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia turut hadir sebagai produsen baterai pack dengan kapasitas 17.952 unit per tahun dan nilai investasi lebih dari 8,7 juta dolar AS atau sekitar Rp146,8 miliar.

Menperin juga menyampaikan bahwa perkembangan ekosistem EV di Indonesia kini melampaui pertumbuhan pasar, berkat dukungan kebijakan strategis seperti roadmap industri, kepastian investasi, dan penguatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Kementerian Perindustrian menargetkan produksi 9 juta unit sepeda motor listrik roda dua dan tiga serta 600 ribu unit mobil dan bus listrik pada tahun 2030.

Dengan capaian tersebut, pemerintah berharap dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak sebesar 21,65 juta barel dan emisi karbon dioksida sebesar 7,9 juta ton.

Penulis :
Arian Mesa
Editor :
Ricky Setiawan