
Pantau - Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyatakan bahwa Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi kota global yang hijau, cerdas, dan inklusif, namun hal ini hanya dapat terwujud melalui kolaborasi lintas wilayah di kawasan aglomerasi.
"Potensi ini tidak akan terwujud tanpa kolaborasi lintas wilayah di kawasan aglomerasi", ujarnya dalam Musrenbangprov DKI Jakarta 2025 yang menjadi bagian dari penyusunan RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026.
Rachmat juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah agar pembangunan dapat berjalan optimal dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
"Musrenbangprov ini bukan sekadar forum teknokratik, tetapi ruang menyatukan visi pembangunan pusat dan daerah. Kita ingin Jakarta menjadi kota global yang tidak hanya maju, tetapi juga adil dan berkelanjutan", tambahnya.
Fokus Pembangunan: Inklusi Sosial, Inovasi Ekonomi, dan Ketahanan Pangan
Ekonomi Indonesia pada tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03 persen, melampaui pertumbuhan negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Meski demikian, Bappenas mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap dinamika global dan tantangan dalam negeri seperti ketimpangan antarwilayah, kualitas sumber daya manusia, dan infrastruktur.
Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026 adalah “Kedaulatan Pangan, Energi, dan Ekonomi yang Produktif dan Inklusif”.
Pembangunan diarahkan pada peningkatan ketahanan pangan dan energi, pengembangan ekonomi berbasis teknologi dan inovasi, serta percepatan pengentasan kemiskinan.
Beberapa intervensi strategis untuk Jakarta antara lain pengembangan koridor bisnis Jakarta–Tangerang, pembangunan tanggul terpadu NCICD, penguatan konservasi wilayah Kepulauan Seribu, program Wajib Belajar 13 tahun, serta penyediaan Makan Bergizi Gratis.
- Penulis :
- Balian Godfrey