
Pantau -Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendorong badan usaha transportasi perkeretaapian untuk mengimplementasikan sistem digitalisasi terintegrasi dalam penggunaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim menyatakan penggunaan sistem digitalisasi terintegrasi bertujuan memastikan penyaluran BBM subsidi menjadi semakin tepat sasaran.
"Dalam menyongsong asersi nozzle, yaitu pendistribusian BBM subsidi untuk PT KAI (Kereta Api Indonesia), harus melalui sistem digitalisasi. BPH Migas selalu mendorong kepada konsumen pengguna, terutama KAI, untuk menggunakan sistem yang terdigitalisasi dan terintegrasi nantinya."
Kunjungan ke Depo Lokomotif Sidotopo, Surabaya, Jawa Timur dilakukan sebagai upaya BPH Migas dan stakeholder untuk bersinergi memastikan BBM subsidi disalurkan tepat guna, tepat sasaran, dan tepat volume.
"Di sini, kami melihat fasilitas yang dimiliki oleh KAI dan potensi pengembangan ke depannya sehubungan dengan menggunakan sistem digitalisasi dan asersi pendistribusian BBM subsidi, khususnya solar subsidi di ujung nozzle."
Pengembangan Sistem Digitalisasi Bersama Pertamina dan KAI
BPH Migas akan mengembangkan sistem digitalisasi terintegrasi bersama PT Pertamina Patra Niaga dan KAI untuk memastikan pemanfaatan BBM subsidi tepat sasaran dan volume.
"Pengembangan sistem digitalisasi mempermudah monitoring penggunaan BBM subsidi setiap saat, sehingga jika ada lonjakan ataupun penurunan penggunaan BBM subsidi akan termonitor dengan baik. Sebagai contoh, jika ada penambahan lokomotif yang sudah dicanangkan dalam Surat Keputusan BPH Migas, maka dapat diantisipasi jika ada kebutuhan mendadak."
Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas menekankan pentingnya pengaturan terhadap penyaluran BBM subsidi untuk pengguna kereta api.
"Tentu, kaitannya dengan aturan dan regulasi serta tata kelola pengelolaan BBM subsidi, di mana melihat dari asas manfaat KAI sebagai perusahaan transportasi darat yang memberikan banyak layanan kepada masyarakat umum."
Wahyudi menegaskan perlunya pengembangan teknologi informasi untuk menyalurkan BBM subsidi tepat sasaran, sehingga pemanfaatannya terukur dan terkontrol secara sistem.
"Semua proses pemanfaatan BBM subsidi harus dibangun dengan sistem digitalisasi, mudah dimonitor, mudah dilakukan evaluasi, dapat dipertanggungjawabkan, dan akuntabel."
Ia juga menambahkan bahwa KAI diharapkan memiliki pengendalian internal untuk mekanisme distribusi BBM subsidi pada sektor perkeretaapian.
"Dalam rangka memberikan efisiensi yang cukup, tentunya mekanisme dari penyaluran BBM subsidi ini dapat dikontrol di internal (KAI). Sehingga pemanfaatan BBM subsidi ini dapat dijalankan secara baik di KAI."
Kegiatan kunjungan tersebut turut didampingi Executive Vice President of Logistics PT KAI (Persero) Suryawan Putra Hia dan Operational Area Manager PT Patra Logistik Elga Jerio Dwipana.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Ricky Setiawan








