Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Program Satu Keluarga Satu Sarjana di Bali Dapat Dukungan dari Kemdiktisaintek

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Program Satu Keluarga Satu Sarjana di Bali Dapat Dukungan dari Kemdiktisaintek
Foto: Kemdiktisaintek dan Gubernur Bali Wayan Koster bahas program satu keluarga satu sarjana di Denpasar (sumber: Pemprov Bali)

Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyatakan dukungan penuh terhadap program satu keluarga satu sarjana yang dicanangkan di Bali untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dukungan Resmi dari Kemdiktisaintek

Staf Ahli Kemdiktisaintek Muhammad Hasan Chabibie menyampaikan dukungan tersebut saat menghadiri Wisuda Program Sarjana di Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali (ISTNUBA) di Denpasar, Bali, pada Minggu.

"Saya sangat sependapat dengan apa yang disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster mengenai program sumber daya manusia unggul di Bali, yakni satu keluarga satu sarjana," kata Hasan Chabibie.

Hasan menegaskan bahwa sains dan teknologi menjadi fondasi penting untuk mendorong kolaborasi dan pembangunan di Bali.

Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci dalam menghadapi tantangan era modern saat ini.

Kemdiktisaintek juga memuji inisiatif Pemerintah Provinsi Bali dalam meningkatkan sumber daya manusia unggul melalui perguruan tinggi.

Hasan berpesan agar kampus-kampus di Bali mampu menghasilkan inovasi di bidang sains, teknologi, dan riset yang dapat berdampak positif terhadap pembangunan daerah.

Rencana Implementasi dan Target Program

Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan bahwa program satu keluarga satu sarjana dirancang untuk mulai dijalankan pada tahun 2026.

Program ini bertujuan meningkatkan kualitas dan integritas sumber daya manusia di Bali dengan memberikan kesempatan kepada keluarga kurang mampu untuk mengakses pendidikan tinggi.

" Kini tim sementara mendata keluarga yang belum memiliki sarjana di rumahnya, kami akan terapkan konsep kerja sama dengan skema agar keluarga yang tidak mampu mendapat kebijakan khusus masuk perguruan tinggi," ujar Wayan Koster.

Saat ini, tingkat akses dan partisipasi masuk ke perguruan tinggi di Bali baru mencapai 34 persen.

Gubernur Koster menargetkan peningkatan angka partisipasi tersebut hingga mencapai setidaknya 40 persen pada periode kedua kepemimpinannya.

"Untuk mencapai target itu, Pemprov Bali akan meluncurkan program satu keluarga satu sarjana, seluruh keluarga kurang mampu di seluruh Bali yang belum memiliki sarjana, saat ini sedang kita data dan akan mendapat prioritas, skemanya, kita berharap partisipasi perguruan tinggi, termasuk institut ini," kata Koster.

Penulis :
Arian Mesa
Editor :
Ricky Setiawan