Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

ITB Akui Mahasiswa Terlibat Joki UTBK, Tindak Tegas Pelanggaran Etika Akademik

Oleh Gian Barani
SHARE   :

ITB Akui Mahasiswa Terlibat Joki UTBK, Tindak Tegas Pelanggaran Etika Akademik
Foto: ITB akui mahasiswa aktif terlibat joki UTBK 2025, bentuk komisi investigasi dan tegaskan komitmen pada integritas akademik.(Sumber: ANTARA/HO-ITB/pri.)

Pantau - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengonfirmasi bahwa salah satu mahasiswanya, berinisial LVN, terlibat dalam praktik perjokian Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Komunikasi dan Humas ITB, Dr. N Nurlaela Arief, yang menyatakan bahwa LVN merupakan mahasiswa aktif program studi Teknik Elektro angkatan 2018.

Ia diduga menjadi joki di sejumlah pusat pelaksanaan UTBK, meskipun bukan di pusat UTBK milik ITB sendiri.

ITB Bentuk Komisi dan Serahkan Proses Hukum

Menanggapi pelanggaran ini, ITB menyatakan penyesalannya dan segera membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk memproses kasus tersebut secara internal.

Apabila terbukti bersalah, LVN akan dikenai sanksi akademik sesuai ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, untuk dugaan tindak pidana, penanganan akan dilakukan oleh pihak kepolisian.

“ITB berkomitmen terhadap nilai kejujuran, integritas, dan etika akademik,” tegas Nurlaela.

Modus Canggih dengan Teknologi AI

Dalam konferensi pers sebelumnya, Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengungkap bahwa sekitar 50 peserta UTBK terindikasi melakukan kecurangan, dan 10 di antaranya diduga kuat sebagai joki.

Salah satu temuan mencolok terjadi di pusat UTBK ISBI Bandung, di mana ditemukan empat kartu peserta dengan wajah yang mirip namun nama berbeda.

Hasil investigasi menunjukkan nama asli joki adalah Lukas Valentino Nainggolan (LVN), mahasiswa aktif ITB.

Selain LVN, dua nama lain yang diduga berperan sebagai joki adalah Healthy Febriana Jessica (lulusan Teknik Perminyakan 2022) dan Khamila Djibran (lulusan Teknik Pertambangan 2023).

Ketiganya diduga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengedit foto identitas, sehingga dapat menyamar menjadi peserta asli di berbagai provinsi.

ITB menegaskan bahwa praktik seperti ini mencoreng semangat kompetisi yang adil dan akan ditindak tegas demi menjaga marwah institusi dan dunia pendidikan tinggi di Indonesia.

Penulis :
Gian Barani