Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BI: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2025 Tetap Menarik bagi Investor di Tengah Tekanan Global

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

BI: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2025 Tetap Menarik bagi Investor di Tengah Tekanan Global
Foto: BI Nilai Pertumbuhan 4,87 Persen Masih Cukup Tinggi, Modal Asing Mulai Masuk Kembali (Sumber: ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

Pantau - Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 sebesar 4,87 persen year on year (yoy) tetap cukup tinggi dan menarik di mata investor, meskipun sedikit di bawah konsensus pasar yang sebesar 4,92 persen.

Nilai tukar rupiah sempat menyentuh Rp16.420 per dolar AS, dan kini berada di kisaran Rp16.500-an, menunjukkan adanya perbaikan di pasar valas.

BI menegaskan komitmennya untuk menjaga kepercayaan investor dan memastikan kecukupan likuiditas, termasuk mendukung repatriasi dividen dan pembayaran utang luar negeri korporasi.

Setelah sempat mengalami tekanan outflow di pasar saham, modal asing mulai kembali masuk, khususnya ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN), yang menjadi indikasi pulihnya kepercayaan investor.

Risiko Global Tinggi, BI Turunkan Proyeksi Ekonomi Dunia

BI menekankan pentingnya menjaga stabilitas nilai tukar melalui ketersediaan instrumen investasi dan pengelolaan likuiditas yang baik di tengah ketidakpastian global.

Tekanan ekonomi global masih tinggi, terutama akibat kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat serta konflik geopolitik di kawasan seperti India–Pakistan.

Bank Indonesia juga merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025 dari 3,2 persen menjadi 2,9 persen.

Pertumbuhan ekonomi AS dikoreksi menjadi 2 persen, sementara Tiongkok menjadi 4 persen.

Tekanan terhadap kebijakan suku bunga The Fed meningkat seiring belum turunnya inflasi di AS sesuai harapan, sehingga pemangkasan suku bunga kembali ditunda.

Sebaliknya, beberapa negara seperti Tiongkok dan Filipina sudah lebih dulu memangkas suku bunga untuk menopang pertumbuhan.

BI menyatakan bahwa setiap bank sentral memiliki mandat untuk menyeimbangkan stabilitas dan pertumbuhan, dan pemangkasan suku bunga di beberapa negara akan berdampak pada rebalancing portofolio investor global.

Penulis :
Balian Godfrey