
Pantau - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut meninjau pembangunan menara suar di Pulau Karang Singa, wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia dan Singapura.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, menyatakan bahwa pembangunan menara suar ini bertujuan memperkuat keselamatan pelayaran serta menegaskan kedaulatan Indonesia di kawasan perbatasan.
Pulau Karang Singa berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura, sehingga kehadiran menara suar di lokasi tersebut dinilai wajar dan strategis.
Progres pembangunan menara suar telah mencapai 87 persen dan berjalan sesuai dengan target penyelesaian.
Simbol Navigasi dan Kedaulatan
Menara suar ini berfungsi sebagai pemberi cahaya navigasi pelayaran dengan jangkauan hingga 40 mil laut.
Struktur menara memiliki tinggi bangunan 12 meter dan berdiri di atas permukaan laut sedalam 5 meter, sehingga total tinggi dari dasar laut mencapai 17 meter.
Pekerjaan yang sedang berlangsung saat ini mencakup pengeboran dalam (inner drilling), pembuatan platform, dan pengecoran bagian samping struktur.
Kunjungan peninjauan turut dihadiri oleh perwakilan dari TNI AD, Bakamla, BIN, dan TNI AL.
Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, menekankan bahwa proyek ini sangat penting secara strategis, tidak hanya untuk keselamatan pelayaran tapi juga sebagai simbol batas kedaulatan negara.
Ia menyebut bahwa langkah ini sejalan dengan negara-negara tetangga yang juga membangun penanda perbatasan di wilayah laut mereka.
Perairan di sekitar Pulau Karang Singa dilewati hampir 100 ribu kapal setiap tahun, namun selama ini belum memiliki penanda besar yang memadai.
Menara suar ini nantinya akan menggantikan buoy atau pelampung navigasi yang rawan tertabrak kapal akibat ukurannya yang kecil.
Proyek Strategis Nasional
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Adi Prihantara, menjelaskan bahwa proyek ini sudah dirancang sejak 2021, namun sempat mengalami beberapa revisi teknis.
Proyek ini ditargetkan rampung pada Juli 2025.
Tantangan utama pembangunan menara suar ini adalah kuatnya arus laut, yang menyebabkan kecepatan pengeboran hanya sekitar 10 cm per jam.
Saat ini proyek telah memasuki minggu ke-109 dari total target pembangunan selama 116 minggu.
Pembangunan menara suar ini didanai sekitar Rp70 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Perhubungan.
Untuk operasional energi, menara suar akan menggunakan panel surya guna efisiensi dan keberlanjutan lingkungan.
- Penulis :
- Balian Godfrey