billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menaker Genjot Optimalisasi SIAPkerja di Tengah Lonjakan PHK, Perusahaan Diminta Aktif Laporkan Lowongan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Menaker Genjot Optimalisasi SIAPkerja di Tengah Lonjakan PHK, Perusahaan Diminta Aktif Laporkan Lowongan
Foto: Upaya Menaker tangani lonjakan PHK dengan optimalisasi platform pencari kerja nasional.(Sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri/pri.)

Pantau - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengoptimalkan platform SIAPkerja sebagai respons atas gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus meningkat pada awal 2025.

Platform SIAPkerja diharapkan dapat menjadi pusat data lowongan kerja terintegrasi, khususnya bagi para korban PHK agar dapat segera kembali ke dunia kerja.

Yassierli menyampaikan bahwa seluruh informasi mengenai lapangan kerja akan dimasukkan dan dikelola secara terpadu dalam sistem ini.

Kendala Integrasi dan Dorongan Pelaporan

Namun, belum optimalnya platform SIAPkerja disebabkan oleh minimnya laporan dari perusahaan mengenai lowongan kerja yang tersedia.

Menaker meminta agar seluruh perusahaan yang memiliki lowongan kerja segera melaporkannya melalui layanan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) di portal resmi kemnaker.go.id.

Menurutnya, pelaporan tersebut penting untuk memudahkan pemerintah dalam melakukan pemetaan lapangan kerja secara akurat dan responsif.

Kementerian Ketenagakerjaan juga tengah aktif berkoordinasi dengan kementerian teknis lainnya, termasuk Kementerian Pertanian, guna memantau pertumbuhan lapangan kerja di berbagai sektor produktif.

Program-program strategis nasional seperti Makan Bergizi Gratis dan hilirisasi industri juga disebut Yassierli berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja baru.

Data PHK dan Pengangguran Naik

Selain itu, pemerintah tengah melakukan pendataan proyeksi lapangan kerja dari kawasan industri dan kawasan ekonomi sebagai bagian dari upaya menyerap tenaga kerja lebih luas.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya peningkatan angka pengangguran di Indonesia pada Februari 2025 sebanyak 83 ribu orang atau naik 1,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala BPS Amelia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa kenaikan ini sejalan dengan bertambahnya angkatan kerja sebesar 3,67 juta orang, menjadi 153,05 juta orang pada Februari 2025.

Penduduk usia kerja juga meningkat menjadi 216,79 juta orang, naik 2,79 juta dari tahun sebelumnya.

Angkatan kerja ini mencakup penduduk yang telah bekerja serta mereka yang sedang mencari pekerjaan atau menganggur.

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat bahwa gelombang PHK masih terjadi pada awal tahun, dengan jumlah PHK selama Januari-Februari 2025 mencapai 18.610 orang.

Angka ini melonjak hampir 460 persen dari jumlah PHK pada Januari 2025 yang tercatat sebanyak 3.325 orang.

Penulis :
Balian Godfrey