
Pantau - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menegaskan pentingnya sikap adaptif, solutif, dan kolaboratif dalam menavigasi perubahan bisnis yang cepat, dalam paparannya pada Grab Business Forum 2025 di Jakarta.
Forum yang mengusung tema Beyond Bolder: Navigating Changes, Driving Growth ini menjadi panggung bagi Didiek untuk menyampaikan transformasi menyeluruh yang dilakukan KAI guna menjawab tantangan zaman.
Didiek mengungkapkan bahwa KAI terus berinovasi secara berkelanjutan, memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta aktif menjalin kolaborasi lintas sektor.
Ia menekankan pentingnya respons cepat terhadap dinamika ekonomi dan perubahan kebijakan, dengan mengandalkan inovasi yang relevan dan ketanggapan institusional.
Inovasi Teknologi dan Fokus pada Generasi Muda
Didiek menyampaikan bahwa profil pelanggan KAI kini semakin didominasi oleh generasi muda, khususnya Gen Z, yang menginginkan layanan cepat, mudah, dan berbasis digital.
Untuk itu, KAI mengembangkan layanan berbasis teknologi terkini, termasuk integrasi aplikasi Access by KAI dengan PeduliLindungi saat pandemi COVID-19 dan penggunaan teknologi face recognition di boarding gate stasiun.
" Kini pelanggan cukup memindai wajah, tanpa perlu mencetak tiket atau antre panjang. Prosesnya cepat dan aman karena sesuai standar ISO 27001 ".
Ia menyebut pandemi COVID-19 sebagai titik balik penting yang memperkuat daya tahan KAI dan mempercepat transformasi digital perusahaan.
" Kami tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh. Ketahanan dan semangat beradaptasi itulah yang kini memperkuat pondasi bisnis KAI ".
Kinerja Meningkat dan Ekspansi di Sektor Logistik
Keberhasilan transformasi tercermin dalam kinerja KAI selama masa Angkutan Lebaran 2025, di mana volume pelanggan naik dari 4,4 juta pada 2024 menjadi 4,7 juta pada 2025.
Tingkat ketepatan waktu keberangkatan mencapai 99,69 persen dan ketepatan waktu kedatangan 97,23 persen, meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, KAI memperluas kapabilitas bisnis di sektor logistik, terutama angkutan batu bara, sebagai bagian dari dukungan terhadap ketahanan energi nasional.
Didiek menyebut KAI tengah merealisasikan investasi hampir Rp30 triliun di wilayah Sumatera Bagian Selatan guna memperkuat sistem logistik batu bara nasional.
Grab Business Forum 2025 disebutnya sebagai wadah strategis untuk mendorong kolaborasi lintas sektor demi mempercepat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
- Penulis :
- Arian Mesa