
Pantau - Kantor Berita ANTARA pada Kamis, 7 Mei 2025, merilis rangkuman berbagai peristiwa ekonomi penting, mulai dari penurunan cadangan devisa Indonesia hingga ketertarikan investor asing terhadap Proyek Giant Sea Wall.
Bank Indonesia mencatat cadangan devisa pada akhir April 2025 sebesar 152,5 miliar dolar AS, turun dibandingkan posisi akhir Maret 2025 yang sebesar 157,1 miliar dolar AS.
Penurunan ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah serta langkah Bank Indonesia dalam menstabilkan nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Kerja Sama Internasional dan Sentimen Pasar Positif
Indonesia dan Jepang memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC) serta Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).
Kesepakatan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Muto Yoji, di Tokyo.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan tengah menjajaki alternatif penerimaan negara bukan pajak (PNBP) karena dividen BUMN dialihkan ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).
Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menyebut pasar kripto mengalami sentimen positif akibat tidak adanya sinyal negatif dari hasil pertemuan Federal Reserve (The Fed) pada Rabu, 7 Mei 2025 waktu setempat.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa Proyek Giant Sea Wall berhasil menarik minat investor dari Eropa hingga Timur Tengah.
- Penulis :
- Gian Barani