Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dugaan Rem Blong Jadi Penyebab Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Dugaan Rem Blong Jadi Penyebab Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
Foto: Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho (sumber: Divisi Humas Polri)

Pantau - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri tengah mendalami dugaan rem blong sebagai penyebab kecelakaan tragis bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Terminal Busur, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, yang terjadi pada Selasa (6/5).

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho menyatakan bahwa kecelakaan tersebut masih dalam proses penyidikan dan pendalaman oleh pihak kepolisian.

"Sementara masih dalam proses penyidikan dan pendalaman tapi diduga akibat rem blong", ujar Irjen Pol. Agus saat ditemui di Jakarta pada Jumat.

Irjen Pol. Agus juga menambahkan bahwa pihaknya sedang memeriksa sejumlah saksi ahli guna memastikan penyebab kecelakaan yang menewaskan belasan orang tersebut.

"Nanti masih kami kuatkan dengan saksi ahli untuk mendalami kaitan dengan kesaksian", tambahnya.

Kronologi Kecelakaan dan Data Korban

Kecelakaan tersebut melibatkan satu unit bus ALS yang tengah melaju dari arah Bukittinggi menuju Kota Padang.

Bus diduga mengalami gangguan sistem pengereman saat melintasi wilayah Terminal Busur, sehingga menabrak sejumlah kendaraan lain, menghantam tembok, dan akhirnya terbalik.

Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 12 orang penumpang meninggal dunia, 23 orang mengalami luka-luka, dan 4 orang lainnya selamat.

Korban meninggal terdiri dari 7 pria dan 5 wanita, termasuk di antaranya 2 orang anak-anak.

Sementara korban luka terdiri dari 17 pria dan 6 wanita.

Pihak Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Sumbar mengonfirmasi bahwa sebagian besar korban meninggal akibat trauma tumpul.

"Rata-rata karena trauma tumpul. Mungkin karena terkena benda tumpul sehingga korban ada yang terjepit benda keras", ujar Kasubdit Dokpol Bidokkes Polda Sumbar dr Eka Purnama.

dr Eka juga menjelaskan bahwa terdapat korban yang tidak bisa dikenali secara fisik karena diduga terhimpit benda keras saat kecelakaan terjadi.

Dalam proses identifikasi, tim Disaster Victim Identification (DVI) menggunakan data medis serta properti dari data antem mortem yang dikumpulkan dari pihak keluarga korban.

Penulis :
Arian Mesa