Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wali Kota Bandung Minta Bobotoh Tunda Konvoi Usai Laga Persib vs Persita, Fokus pada Perayaan Akhir Mei

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Wali Kota Bandung Minta Bobotoh Tunda Konvoi Usai Laga Persib vs Persita, Fokus pada Perayaan Akhir Mei
Foto: Wali Kota Bandung imbau Bobotoh tidak konvoi usai laga Persib kontra Persita demi menjaga ketertiban jelang puncak perayaan juara.(Sumber: ANTARA/Rubby Jovan)

Pantau - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengimbau para Bobotoh untuk tidak melakukan konvoi perayaan setelah laga tandang Persib Bandung melawan Persita Tangerang yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 16 Mei 2025.

Imbauan ini bertujuan menjaga kondusifitas kota sekaligus menjadi bagian dari persiapan menyambut puncak konvoi besar yang akan digelar pada 24 dan 25 Mei 2025.

Farhan menegaskan bahwa euforia atas kemenangan Persib tetap boleh dirayakan, namun harus dilakukan secara tertib, tidak merugikan masyarakat, dan tidak merusak fasilitas umum.

Konvoi Harus Tertib, Kota Tetap Nyaman

Ia mengingatkan pentingnya menjaga suasana meriah agar tidak berubah menjadi tindakan berlebihan yang berdampak negatif bagi Bandung.

Farhan mengajak para Bobotoh untuk menjaga kebersihan kota, tidak merusak taman kota, dan membuang sampah di tempatnya.

"Kami mengajak semua pihak untuk menjadikan puncak perayaan ini sebagai bukti bahwa Bandung adalah kota juara yang dewasa dan bertanggung jawab," ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme masyarakat dan Bobotoh yang selama ini merayakan kemenangan Persib dengan tertib dan semangat positif.

Farhan menyebut bahwa pawai keliling kota sudah terjadi hampir setiap hari, baik yang terorganisir maupun spontan, dan semuanya berjalan lancar.

Pemerintah Kota Bandung telah memetakan jalur-jalur konvoi guna mengantisipasi potensi gangguan ketertiban selama perayaan berlangsung.

Pemkot juga menjalin koordinasi intensif dengan Polrestabes Bandung, komunitas Bobotoh, dan manajemen klub untuk memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh warga kota selama masa euforia juara.

Penulis :
Gian Barani