
Pantau - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan bahwa sembilan warga sipil yang menjadi korban ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, telah lama bekerja membantu TNI di lokasi tersebut.
Beberapa di antara mereka bahkan sudah menjalani pekerjaan tersebut selama lebih dari sepuluh tahun dan menjadikannya sebagai profesi harian.
Dedi menegaskan bahwa anak-anak dari para korban yang belum menikah akan menjadi tanggung jawab langsung dirinya dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Pendidikan Anak Dijamin, Santunan untuk Keluarga Korban
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menanggung biaya pendidikan dan kebutuhan sehari-hari anak-anak korban hingga ke jenjang kuliah.
Selain itu, setiap keluarga korban akan menerima santunan sebesar Rp 50 juta yang diperuntukkan untuk biaya pemulasaraan jenazah serta pendidikan anak-anak mereka.
Ledakan yang terjadi pada Senin (12/5) itu menewaskan total 13 orang, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil yang selama ini membantu proses pemusnahan amunisi afkir.
Dedi menegaskan komitmen Pemprov Jabar untuk hadir secara konkret dalam mendampingi keluarga yang terdampak langsung oleh tragedi tersebut.
- Penulis :
- Balian Godfrey