
Pantau - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menyatakan bahwa strategi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dalam menjaga likuiditas dan kualitas kredit di tengah ketidakpastian ekonomi global dinilai tepat dan efektif.
Strategi BNI yang fokus pada penyaluran kredit ke segmen korporasi berkualitas tinggi dan penguatan dana murah melalui transformasi digital dinilai mencerminkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas keuangan nasional.
BNI juga menjaga likuiditas melalui seleksi kredit yang ketat dan optimalisasi dana murah, sehingga rasio loan to deposit ratio (LDR) dan credit cost terus menurun.
Kredit Segmen Korporasi Dominan, Kualitas Aset Semakin Kuat
BNI mencatat dominasi penyaluran kredit pada segmen korporasi sebesar 56,6 persen, diikuti segmen konsumer 18,9 persen, menengah 12,6 persen, dan kecil 9,6 persen.
Perbaikan kualitas aset tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) yang tetap stabil di angka 2 persen serta penurunan loan at risk (LAR) dari 13,3 persen menjadi 10,9 persen.
Kualitas kredit yang membaik ini turut menurunkan credit cost dari 1 persen menjadi 0,9 persen, menghasilkan efisiensi dalam beban pencadangan.
Komisi VI DPR menilai langkah BNI ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan pasar dan memperkuat dukungan terhadap sektor-sektor strategis seperti UMKM.
Pertumbuhan kredit BNI pada kuartal I 2025 telah sesuai target, sementara kontribusi pembiayaan dari anak usaha BNI meningkat dari 1,6 persen menjadi 2,2 persen.
DPR berharap BNI dapat terus mempertahankan kinerja positif dan melanjutkan inovasi agar dapat berkontribusi lebih besar pada pertumbuhan ekonomi nasional.
- Penulis :
- Gian Barani








