Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Biochar dari Limbah Sawit Dikembangkan Petani Kampar, Dukung Kesuburan Tanah dan Peningkatan Ekonomi

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Biochar dari Limbah Sawit Dikembangkan Petani Kampar, Dukung Kesuburan Tanah dan Peningkatan Ekonomi
Foto: Senior Analis Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Anwar Sadat (tengah) bersama Ketua Umum Aspekpir Setiyono (kanan) dan Ketua Aspekpir Riau Sutoyo (kiri) memperlihatkan biochar yang sudah dikemas di Kabupaten Kampar, Riau (sumber: Aspekpir)

Pantau - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) mengembangkan biochar sebagai solusi pembenah tanah berbasis limbah tandan kosong sawit, dalam kegiatan yang melibatkan 100 petani anggota di Kabupaten Kampar, Riau.

Kegiatan ini dilakukan di KUD Karya Sembada, Desa Batang Tindih, Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar, dengan memanfaatkan tandan kosong sawit yang melimpah sebagai bahan baku utama pembuatan biochar.

Biochar sendiri merupakan arang aktif yang kaya karbon dan dihasilkan melalui proses pembakaran tidak sempurna dengan sedikit atau tanpa oksigen pada suhu di atas 200-250 derajat Celcius.

"Harapan kami, anggota Aspekpir di Kampar bisa membuat biochar secara mandiri karena bahan bakunya (tandan kosong sawit) sangat melimpah," ujar salah satu perwakilan Aspekpir.

Manfaat Biochar dan Potensi Ekonominya

Biochar bukanlah pupuk, melainkan pembenah tanah yang bekerja dengan cara memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kapasitas penyimpanan air serta unsur hara.

"Arang aktif ini memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas penyimpanan air, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan mikroorganisme tanah yang bermanfaat,” ungkap Mirza Arif Zainal dari Yayasan Agathis Dammara Karbon.

Rongga-rongga dalam biochar mampu menyerap dan menyimpan unsur hara penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta mencegahnya tersapu air hujan atau hilang akibat erosi.

Senior Analis Divisi UKMK BPDP, Anwar Sadat, menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini dan menyatakan, "Harapan saya para peserta bisa mengaplikasikan biochar yang dibuat di kebun sawitnya. Apalagi tandan kosong sawit yang menjadi bahan baku (biochar) banyak tersedia di sini."

Lebih jauh, biochar memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensial untuk dipasarkan, baik kepada individu, kelompok tani, rumah tangga, komunitas, hingga perusahaan perkebunan.

"Petani kelapa sawit punya peluang untuk memanfaatkan biochar sebagai produk yang layak dipasarkan di sekitar tempat tinggal maupun pasar yang lebih luas," tambah Anwar Sadat.

Penulis :
Arian Mesa