
Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan proyek percontohan pengembangan peternakan sapi di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan memanfaatkan lahan seluas 10.000 hektare yang berasal dari kawasan transmigrasi.
Proyek ini akan difokuskan pada optimalisasi lahan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) guna meningkatkan produktivitas peternakan nasional secara berkelanjutan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Agung Suganda, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan.
"Kami rencanakan proyek percontohan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan memanfaatkan 10.000 hektare lahan HPL untuk pengembangan peternakan sapi," kata Agung di Jakarta, Minggu.
Libatkan Mitra Internasional dan Teknologi Modern
Untuk memperkuat pelaksanaan proyek ini, Kementan menggandeng mitra internasional seperti Asia Beef asal Brasil.
Sejumlah konsorsium peternakan juga dilibatkan guna mendukung penyediaan teknologi modern serta skema pembiayaan terintegrasi.
Kementan akan menyiapkan sumber daya manusia dan dukungan teknis di lapangan agar pelaksanaan program berjalan maksimal.
Program ini juga dirancang sebagai model yang dapat direplikasi di wilayah lain untuk memperluas pengembangan peternakan nasional.
Pemerintah turut menyinergikan langkah lintas kementerian untuk membangun ekosistem investasi peternakan yang terintegrasi.
Tujuan utamanya adalah menciptakan kemandirian pangan berbasis daging dan susu, sekaligus menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat industri peternakan.
- Penulis :
- Arian Mesa