
Pantau - Pemerintah menawarkan 60 blok minyak dan gas (migas) baru untuk dieksplorasi pada periode 2025 hingga 2027 guna meningkatkan kapasitas produksi minyak dalam negeri.
"Kebijakan ini diambil dalam rangka meningkatkan lifting minyak Tanah Air, saat ini produksi minyak dalam negeri defisit hampir satu juta barel per hari" kata Analis Kebijakan Senior Dirjen Migas Kementerian ESDM Bobby Permanahadi di Tangerang Selatan, Senin.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pelatihan media yang diselenggarakan oleh SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), sebagai bagian dari rangkaian kegiatan IPA Convention & Exhibition 2025.
Produksi minyak Indonesia saat ini tercatat sebesar 580.000 barel per hari, sedangkan kebutuhan dalam negeri mencapai sekitar 1,5 juta barel per hari.
"Artinya kita impor lebih dari dua kali lipat karena besarnya kebutuhan energi dalam rangka meningkatkan perekonomian" ujar Bobby.
Satgas Produksi Migas Dibentuk, Lapangan Tak Aktif Akan Diaktifkan Kembali
Pemerintah merencanakan penawaran 30 blok migas pada tahun 2025, 20 blok pada 2026, dan 10 blok pada 2027.
"Kita juga baru mendapatkan tambahan 20.000 barel per hari dari blok di lapangan Forel dan Terubuk" ungkap Bobby.
Sebagai langkah strategis, Kementerian ESDM telah membentuk Satuan Tugas Percepatan Peningkatan Produksi Lifting Migas untuk mengatasi hambatan produksi di lapangan.
"Lewat Satgas apa yang menjadi kendala bisa langsung diputuskan, tidak perlu lagi birokrasi yang terlalu panjang. Misalnya ada kendala pembebasan lahan sehingga belum bisa produksi akan langsung dituntaskan" jelas Bobby.
Sebelumnya, kendala seperti itu harus melalui proses penyelesaian yang panjang dan berbelit.
Selain itu, pemerintah terus menjaga kestabilan produksi migas dengan mengaktifkan kembali lapangan minyak yang tidak lagi berproduksi, penerapan teknologi baru, percepatan perizinan, serta pemberian kebijakan dan insentif kepada KKKS.
Kementerian ESDM juga tengah menyiapkan Peraturan Menteri yang akan membuka peluang kerja sama lapangan dan sumur migas dengan pihak ketiga.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryudipuro menyampaikan bahwa SKK Migas sedang menyusun kebijakan jangka panjang untuk mewujudkan swasembada energi nasional.
- Penulis :
- Balian Godfrey