Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hari Kebangkitan Nasional 2025, Puan Maharani Serukan Semangat JAS MERAH dan Perjuangan Nyata

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Hari Kebangkitan Nasional 2025, Puan Maharani Serukan Semangat JAS MERAH dan Perjuangan Nyata
Foto: Puan Maharani ajak masyarakat refleksi sejarah dan perjuangan bangsa di Hari Kebangkitan Nasional 2025.

Pantau - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2025 sebagai momentum refleksi atas perjuangan panjang bangsa dan pemicu kebangkitan semangat kebangsaan yang lebih nyata, bukan hanya bersifat seremonial.

Ia mengingatkan pentingnya mengenang semangat para pendiri bangsa, seperti Dr. Sutomo dan mahasiswa STOVIA, yang mendirikan organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 sebagai awal Kebangkitan Nasional.

Sejarah sebagai Identitas Bangsa, Tantangan Kini Butuh Kebangkitan Baru

Puan menegaskan bahwa sejarah panjang bangsa tidak boleh dilupakan di tengah perubahan zaman.

Ia mengutip semboyan Bung Karno, “JAS MERAH: Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah,” sebagai pengingat bahwa sejarah adalah cermin identitas bangsa dan kunci untuk melangkah lebih bijaksana ke depan.

Ia juga menyoroti tonggak sejarah penting lainnya seperti Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 1945 sebagai fondasi semangat persatuan bangsa.

Dalam konteks kekinian, Puan menilai semangat kebangkitan nasional harus diterjemahkan dengan memperjuangkan keadilan sosial, transparansi, dan keberpihakan pada rakyat kecil.

Ia menyoroti tantangan nyata bangsa seperti ketimpangan sosial, pendidikan yang belum merata, serta rendahnya kepercayaan publik terhadap institusi negara.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dan demokrasi harus dirasakan merata dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

DPR Siap Jadi Ruang Aspirasi dan Perjuangan Bangsa

Puan menyatakan DPR RI akan menjadi bagian dari semangat kebangkitan dengan membuka ruang seluas-luasnya untuk kritik dan aspirasi publik.

Ia menegaskan bahwa fungsi perwakilan tidak bisa dijalankan tanpa mendengar langsung suara rakyat.

Di akhir pernyataannya, Puan mengajak seluruh rakyat, khususnya generasi muda, untuk menjadikan semangat kebangkitan nasional sebagai pijakan untuk maju.

"Bangkit berarti berani memperbaiki, bersedia mendengar, dan terus belajar untuk menjadi bangsa yang lebih dewasa dan berdaya saing," pungkasnya.

Penulis :
Balian Godfrey