Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemendiktisaintek Dorong Transformasi Perguruan Tinggi dengan Integrasi Teknologi dan Riset Inovatif

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kemendiktisaintek Dorong Transformasi Perguruan Tinggi dengan Integrasi Teknologi dan Riset Inovatif
Foto: Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek Yos Sunitiyoso (sumber: Humas Unair)

Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menegaskan komitmennya untuk mendukung transformasi perguruan tinggi agar mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0 melalui penguatan integrasi teknologi dan ilmu pengetahuan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Komitmen Transformasi dan Dukungan Regulasi

Transformasi tersebut disampaikan langsung oleh Yos Sunitiyoso, Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Ditjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek, saat membuka Research Invention & Community Development Exhibition (HITEX) 2025 di Universitas Airlangga, Surabaya.

"Kemendiktisaintek siap mendukung dari sisi regulasi, fasilitasi pendanaan, dan kemitraan lintas sektor, termasuk dengan dunia usaha. Kami mengajak seluruh sivitas akademika menyatukan langkah membangun perguruan tinggi yang mampu menjawab tantangan zaman", katanya.

Paradigma baru yang diusung kementerian ini tidak lagi hanya fokus pada aspek pendidikan, melainkan juga sebagai pencetak talenta unggul, pengembang riset dan inovasi, serta penggerak pembangunan nasional.

Untuk mendukung visi tersebut, Kemendiktisaintek menginisiasi enam program utama riset dan pengembangan berdampak, antara lain pengabdian kepada masyarakat, peningkatan hilirisasi hasil penelitian, bina talenta riset dan pengembangan, pengembangan kemitraan multipihak, serta pengembangan kawasan sains dan teknologi.

Fokus Riset Berbasis Tantangan Nyata dan Hilirisasi Inovatif

"Kami ingin mengubah fokus riset dari yang sebelumnya berbasis topik atau produk, menjadi berbasis tantangan nyata seperti kecerdasan buatan, transisi energi baru dan terbarukan, teknologi pangan dan kesehatan, serta teknologi nano", ujarnya.

Untuk mendukung hilirisasi riset, kementerian menyiapkan strategi penguatan kekayaan intelektual melalui pengujian model dan prototipe, innovation sandbox, serta pelindungan kekayaan intelektual.

Produk hasil riset akan didistribusikan ke dunia industri melalui tiga skema utama, yaitu industry pull—ketika industri menyampaikan kebutuhan, lalu perguruan tinggi mengajukan proposal, technology push—mendorong teknologi yang telah dikembangkan ke industri, serta kemitraan strategis antara kampus, industri, kementerian, dan pemerintah daerah.

Upaya ini merupakan bentuk konkret dukungan Kemendiktisaintek untuk memastikan riset dan inovasi dari perguruan tinggi dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan dunia usaha.

Penulis :
Arian Mesa