Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Tegaskan Komitmen Ekonomi Biru di Peringatan Coral Triangle Day 2025

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Indonesia Tegaskan Komitmen Ekonomi Biru di Peringatan Coral Triangle Day 2025
Foto: Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam acara peringatan Coral Triangle Day 2025. (foto: Aditya Andreas/pantau.com)

Pantau - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat pengelolaan kawasan segitiga terumbu karang (Coral Triangle) dengan menerapkan lima kebijakan ekonomi biru. 

Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada peringatan Coral Triangle Day 2025 di Gedung KKP yang digelar Kamis (22/5/2025).

Coral Triangle merupakan kawasan yang mencakup enam negara anggota Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. 

Kawasan ini dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia, dengan lebih dari 75 persen spesies terumbu karang global dan menjadi habitat penting bagi spesies laut yang terancam punah seperti penyu, hiu karang, dan dugong.

“Wilayah Coral Triangle sangat strategis, tidak hanya dari sisi ekologi, tetapi juga sosial dan ekonomi. Lebih dari 120 juta orang bergantung pada sumber daya laut di kawasan ini,” ujar Trenggono.

Dalam konteks Indonesia, ia menyebut bahwa sebagian besar wilayah perairan nasional termasuk dalam kawasan Coral Triangle, sehingga pengelolaan laut berkelanjutan menjadi prioritas mutlak. 

Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengusung lima kebijakan ekonomi biru yang menjadi pilar utama pembangunan sektor kelautan dan perikanan ke depan.

Kelima kebijakan tersebut meliputi: perluasan kawasan konservasi laut; penerapan sistem penangkapan ikan berbasis kuota; pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan di laut dan pesisir; pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir; serta pengurangan sampah plastik di laut dengan melibatkan partisipasi masyarakat, khususnya para nelayan.

Trenggono menekankan, eksploitasi sumber daya laut yang tidak terkendali, pencemaran, dan perubahan iklim dapat mengancam kelangsungan ekosistem laut. 

Karena itu, pendekatan ekonomi biru dianggap sebagai solusi untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya kelautan.

“Ekonomi biru bukan hanya strategi, tetapi sebuah kebutuhan untuk memastikan laut kita tetap sehat dan produktif bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

Penulis :
Aditya Andreas