
Pantau - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan bahwa kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI) harus disikapi dengan strategi yang cerdas serta adaptasi yang efektif agar Indonesia tidak tertinggal dalam persaingan global.
Hal ini disampaikannya dalam kuliah umum bertajuk "AI dan Dunia Akademik: Adaptasi, Kolaborasi, dan Peluang Masa Depan" yang digelar secara daring di Telkom University Purwokerto, Jawa Tengah.
Nezar menyebut transformasi digital adalah sebuah keniscayaan, bukan lagi pilihan, dan bangsa yang mampu membangun talenta unggul akan dapat mengalahkan keterbatasan sumber daya alam melalui teknologi.
Dorong Perguruan Tinggi Jadi Pusat Talenta dan Inovasi AI
Ia menekankan pentingnya kolaborasi multidisiplin antara akademisi, pemerintah, dan industri untuk membangun ekosistem AI yang responsif, inklusif, dan beretika.
Nezar juga mendorong Telkom University untuk membentuk AI talent factory sebagai pusat pencetak talenta mumpuni di bidang kecerdasan buatan.
Ia berharap kampus ini mampu melahirkan solusi-solusi cerdas dan inovatif yang bisa bersaing di tengah dinamika geoekonomi dan geopolitik global.
Rektor Telkom University Prof Suyanto yang turut menjadi narasumber menyampaikan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian BUMN, dan PT Telkom menaruh harapan besar pada pengembangan talenta digital, termasuk AI, keamanan siber, dan bisnis digital.
Telkom University juga telah mulai menerapkan sistem seleksi mahasiswa baru berbasis AI sejak 13 Maret 2025 untuk mendeteksi karakter khusus dari calon mahasiswa berbakat.
Menurut Prof Suyanto, tantangan selanjutnya adalah membentuk kurikulum dan sistem pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan berdaya saing global dalam era AI.
- Penulis :
- Balian Godfrey