
Pantau - Kementerian Sosial (Kemensos) masih mengoperasikan dapur umum untuk warga terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, hingga Kamis (22/5/2025).
Kemensos juga menyalurkan berbagai bentuk bantuan sosial kepada korban bencana, termasuk santunan kepada ahli waris korban meninggal sebesar Rp15 juta per orang.
Untuk korban luka berat diberikan santunan sebesar Rp5 juta, sementara korban luka ringan mendapatkan Rp3 juta.
Rumah warga yang rusak juga memperoleh bantuan berdasarkan tingkat kerusakan: Rp25 juta untuk rumah rusak berat, Rp5 juta untuk rusak sedang, dan antara Rp1 juta hingga Rp5 juta untuk rusak ringan.
Menurut data Kemensos, bencana ini telah berdampak pada 9.376 jiwa.
Kerugian materil juga cukup signifikan, meliputi 7 unit rumah yang harus direlokasi karena terisolir, 3 rumah yang tertimbun, 7 unit rumah terdampak longsor, dan 43 rumah yang terancam longsor.
Bantuan Logistik dan Kondisi Terkini di Lapangan
Bantuan logistik senilai total Rp759.155.710 telah dikirimkan ke lokasi bencana.
Rincian bantuan tersebut mencakup 300 lembar kasur, 300 lembar selimut, 2.000 paket lauk pauk siap saji, 90 paket family kit, 200 paket kidsware, 300 lembar tenda gulung, dan 2 unit dapur umum lapangan.
"Barang dikirim dari Gudang Pusat Bekasi dan Gudang Sentra Terpadu Prof Soeharso Surakarta ke Kabupaten Trenggalek pada 20 Mei 2025, telah diterima oleh Posko Utama penanganan bencana di Dinas Sosial," jelas pihak Kemensos.
Menteri Sosial menyatakan bahwa dampak banjir masih dirasakan, namun sebagian besar warga telah kembali ke rumah masing-masing.
"Layanan dapur umum Tagana Trenggalek masih berlangsung sampai saat ini. Ada tambahan layanan dapur umum Tagana di Desa Depok, Kecamatan Bendungan," katanya.
Sebelumnya, pada Senin (19/5), curah hujan tinggi menyebabkan sejumlah sungai di wilayah Trenggalek meluap dan mengakibatkan banjir di empat kecamatan: Trenggalek, Karangan, Pogalan, dan Gandusari, serta longsor di Kecamatan Bendungan.
- Penulis :
- Arian Mesa