Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNI Setor Dividen Rp13,95 Triliun, Erick Thohir: Bukti Nyata Kontribusi untuk Negara

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

BNI Setor Dividen Rp13,95 Triliun, Erick Thohir: Bukti Nyata Kontribusi untuk Negara
Foto: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (sumber: BNI)

Pantau - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyetorkan dividen sebesar Rp13,95 triliun yang disebut Menteri BUMN Erick Thohir sebagai kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.

Pernyataan itu disampaikan Erick dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Jumat.

Ia menyebut bahwa pembagian dividen ini merupakan bentuk penghargaan kepada para pemegang saham atas kepercayaan mereka terhadap BNI.

Erick menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kinerja positif BNI sepanjang tahun 2024.

Pada tahun buku 2024, BNI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp21,5 triliun.

Sebanyak 65 persen dari laba bersih tersebut dialokasikan sebagai dividen kepada para pemegang saham.

Menurut Erick, kebijakan ini menunjukkan keseimbangan antara pemberian imbal hasil dan kebutuhan penguatan modal perusahaan.

Ia menambahkan, besarnya dividen mencerminkan efisiensi dan strategi bisnis yang tepat selama 2024.

Kinerja Positif dan Transformasi Berkelanjutan

BNI dinilai sukses menjaga pertumbuhan yang sehat meskipun menghadapi tantangan dari kondisi ekonomi global.

Erick menilai pencapaian tersebut selaras dengan agenda transformasi BUMN yang fokus pada profitabilitas dan keberlanjutan.

Ia juga berharap BNI terus meningkatkan daya saing serta kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Pencapaian ini menurutnya mencerminkan pentingnya tata kelola yang baik dan kepemimpinan yang kuat di sektor perbankan.

Kementerian BUMN, kata Erick, memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah strategis BNI untuk terus bertumbuh.

Ia menekankan bahwa inovasi dan digitalisasi sangat penting untuk memperkuat posisi BNI sebagai bank global dari Indonesia.

Pada kuartal pertama tahun 2025, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,4 triliun.

Pendapatan operasional BNI pada periode yang sama naik 2,8 persen menjadi Rp15,25 triliun.

Pertumbuhan kredit secara tahunan (year on year/yoy) mencapai 10,1 persen dengan total Rp765,47 triliun per Maret 2025.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh segmen korporasi yang naik 16 persen yoy menjadi Rp433,4 triliun.

Rasio non-performing loan (NPL) terjaga pada level 2 persen, menunjukkan kualitas aset yang sehat.

Loan at risk (LAR) BNI juga menurun menjadi 10,9 persen dari sebelumnya 13,3 persen pada kuartal I 2024.

Penurunan risiko kredit ini menghasilkan efisiensi biaya pencadangan yang turun dari 1 persen menjadi 0,9 persen.

Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 5 persen yoy menjadi Rp819,6 triliun.

Pertumbuhan dana terbesar berasal dari dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang meningkat 6,3 persen.

Penulis :
Arian Mesa