
Pantau - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menjajaki peluang kerja sama pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia dengan perusahaan nuklir asal Rusia, Rosatom.
Pertemuan tersebut berlangsung di Saint Petersburg, Rusia, di sela-sela agenda Kongres Ekologi Internasional Nevsky XI.
Eddy menyampaikan bahwa teknologi nuklir modular terapung milik Rosatom sangat relevan dengan kebutuhan energi nasional, terutama karena karakteristiknya yang memiliki mobilitas tinggi dan mengedepankan standar keamanan tertinggi.
Ia menilai bahwa teknologi tersebut sangat cocok diterapkan di negara kepulauan seperti Indonesia, karena mampu menjangkau wilayah-wilayah yang tidak terlayani jaringan listrik nasional, termasuk daerah tertinggal dan terluar.
Energi Nuklir sebagai Alternatif Strategis Menuju Transisi Energi Bersih
Eddy menegaskan bahwa kebutuhan akan energi nuklir di Indonesia akan meningkat dalam delapan hingga sepuluh tahun mendatang, khususnya saat sumber energi terbarukan di Pulau Jawa mulai mencapai batas kapasitas pemanfaatan.
Teknologi nuklir dinilai sebagai alternatif energi baru yang bersih, berkelanjutan, dan dapat digunakan selama 24 jam penuh (baseload power).
Ia menjelaskan bahwa teknologi yang dikembangkan Rosatom telah memenuhi standar keselamatan global terkini, terutama setelah insiden nuklir Fukushima.
Rosatom menjadi perusahaan pertama di dunia yang meluncurkan unit Generasi III+, yaitu teknologi nuklir paling mutakhir dengan standar keselamatan internasional tertinggi.
Eddy optimistis kerja sama ini akan memberikan manfaat strategis bagi Indonesia, termasuk dalam bentuk transfer pengetahuan, inovasi, dan pengembangan sumber daya manusia di bidang energi baru dan terbarukan, khususnya teknologi nuklir.
Ia menegaskan perlunya dukungan lintas sektor dan lembaga agar Indonesia tidak tertinggal dalam proses transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.
Menurutnya, teknologi nuklir tidak boleh dipandang sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang strategis yang harus dikaji secara ilmiah, terbuka, dan bertanggung jawab.
Dalam pertemuan tersebut, Kirill Komarov selaku First Deputy CEO Rosatom turut memaparkan keunggulan teknologi nuklir modular terapung yang dikembangkan perusahaannya sebagai inovasi terbaru di bidang energi rendah karbon.
Rosatom dikenal sebagai perusahaan teknologi nuklir terkemuka asal Rusia yang memiliki reputasi internasional dalam pengembangan energi nuklir sipil.
- Penulis :
- Balian Godfrey