
Pantau - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Batam mengumumkan bahwa rute internasional penyeberangan roll-on roll-off (RoRo) Batam–Johor Bahru, Malaysia akan menggunakan Pelabuhan Bintang 99 Persada di Batu Ampar, Kota Batam sebagai titik keberangkatan.
General Manajer ASDP Batam, Hermin Welkis, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan survei teknis ke pelabuhan tujuan di Johor, yakni Tanjung Belungkor Ferry Terminal.
"Sempat dilakukan survei beberapa bulan lalu ke pelabuhan di Johor, tepatnya di Tanjung Belungkor. Rute ini nantinya akan terhubung dengan Pelabuhan Bintang 99 Persada di Batam," ujar Hermin saat dihubungi di Batam, Senin.
Proses Masih Tunggu Arahan Pusat dan Persetujuan Antarinstansi
Hermin menjelaskan bahwa hingga saat ini ASDP Batam masih menunggu arahan resmi dari kantor pusat ASDP maupun pemerintah pusat terkait waktu dimulainya operasional rute internasional tersebut.
"Wewenangnya di pusat. Jadi untuk keputusan final, itu ada di sana. Kami hanya menyiapkan dari sisi teknis dan survei di lapangan," jelasnya.
Survei tersebut dilakukan untuk menilai kesiapan pelabuhan dari sisi fasilitas pendukung serta potensi permintaan dari calon pengguna jasa.
ASDP juga telah melakukan koordinasi dengan BP Batam dan sejumlah pihak terkait, namun hingga kini belum ada keputusan mengenai waktu pelaksanaan rute internasional tersebut.
Sebelumnya, ASDP menargetkan rute Batam–Johor dapat mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2025.
Tantangan Hubungan Antarnegara dan Aspek Keamanan
Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mendorong percepatan pembukaan jalur penyeberangan ini sejak 23 Mei 2025.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo, menyatakan bahwa Kemenko telah meminta agar proses pembukaan rute ini segera dipercepat.
Namun, ia juga menyebut terdapat sejumlah hambatan karena rute ini melibatkan kepentingan banyak pemangku kepentingan.
Salah satu kendala utama adalah persoalan hubungan antarnegara atau government to government, yang di wilayah Batam memerlukan keterlibatan aparat kepolisian.
Hal ini dikarenakan rute RoRo tersebut akan melibatkan lalu lintas kendaraan lintas negara, sehingga aspek pengawasan dan keamanan harus diatur secara ketat.
- Penulis :
- Balian Godfrey