
Pantau.com - Proyek Gubeng Mixes Use di jalan Gubeng, Surabaya, Jawa Timur sempat beberapa kali mengalami masalah diawal pengerjaannya. Hal tersebut diakui Direktur Utama PT NKE Djoko Eko Suprastowo selaku kontraktor struktur proyek tersebut.
Djoko memaparkan, PT NKE pertama kali menerima kontrak kerjasama itu dengan PT Saputra Karya, selaku pemberi kerja, pada Desember 2017. Namun pada Maret 2018, proyek sempat terhenti karena ada tanah konstruksi yang turun 3 sentimeter.
Baca juga: PT NKE Enggan Jadi Kambing Hitam Amblesnya Jalan Gubeng Surabaya
"Kita langsung berhenti dan bicara dengan konsultan ahli dari Surabaya. Kita lihat di sana agar dimonitor terus hari demi hari," kata Djoko di kantor pusat PT NKE, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Desember 2018.
Setelah dilakukan konsultasi, lanjutnya, tidak terlihat masalah signifikan. Menurut Djoko penurunan tanah hanya terjadi sekitar 1 hingga 2 sentimeter dan masih dianggap wajar. Namun perubahan yang cukup signifikan hanya di daerah selatan galian konstruksi.
"Sampai Juni kita evaluasi. Setelah lebaran (sekitar awal Juli) kita melanjutkan proyeknya sampai Oktober. Kemudian kita stop kembali karena adanya permasalahan finansial dan sebagainya. Tapi tidak ada kaitan dengan kestabilan galian," papar Djoko.
Proyek baru dilanjutkan kembali pada 16 Desember 2018 atau dua hari sebelum jalan Gubeng amblas. Djoko menyampaikan, meski proyek sempat terhenti beberapa kali namun pengawasan selalu dilakukan. Dan dalam proses pengerjaan kontraktornya lebih berfokus mengerjakan proyek yang berada di sisi barat.
Baca juga: Jalan Gubeng Ambles, RS Siloam dan PT NKE Digugat Rp300 Miliar
"Jadi kalau dirunut proyek ini sempat berhenti-henti. Maret sampai Juni kita sempat kosong tapi orang kita yang monitoring hari demi hari. Kemudian kita lihat terbaca penurunan sekitar satu senti dan berdasarkan ahli masih batas toleransi," pungkasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi